Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Lawan Ahok, Yusril Mau Menang Sebelum Bertanding Lewat Jalur Luar Batang

23 April 2016   17:10 Diperbarui: 23 April 2016   17:58 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

2.Tanpa disadari, Yusril sudah menunjukkan kegagalannya dalam dunia politik, khususnya dalam membesarkan partainya. Bayangkan saja seorang ketua umum partai, harus berkeliling dan mungkin sampai 7 keliling untuk mendaftarkan diri sebagai bakal cagub DKI.

3.Gaya komunikasi Yusril ketika berbicara kepada public, jauh lebih menunjukkan gaya komunikasi seorang pengacara daripada gaya komunikasi seorang politikus. Karena itu tidak usah heran jika kita mendengar pernyataan-pernyataan Yusril yang tidak menarik simpati bahkan menimbulkan antipasti public dan hal ini tidak menguntungkannya sebagai seorang politikus.

4.Mungkin karena merasa hebat sebagai pengacara hebat atau merasa ahli dalam bidang tata Negara, Yusril sering melontarkan pernyataan yang meremehkan pihak lain. Misalnya saja dia pernah mengatakan agar Jokowi jangan mengelola Negara seperti mengelola warung. Yusril tidak menyadari bahwa mungkin kegagalannya dalam membesarkan partainya disebabkan pengelolaan partai tsb masih seperti pengelolaan sebuah warung yang tidak laku.

Gaya komunikasi seorang pengacara yang cenderung meremehkan pihak lain, sangat tidak efektif untuk digunakan dalam dunia politik. Seorang politikus harus berhitung agar setiap kalimat yang diucapkannya menarik simpati dan mendapat dukungan public. Itulah modal utama bagi seorang politikus yang ingin sukses dalam mendapat dukungan rakyat, terutama ketika akan menghadapi pilkada, pilgub dan pilpres.

Kelemahan-kelemahan Yusril seperti uraian di atas menunjukkan bahwa Yusril termasuk lawan Ahok yang sudah kalah sebelum bertanding.  Akan tetapi tentu saja Yusril yang juga berambisi untuk nyapres di Pilpres 2019 ini, akan berusaha keras untuk bisa mengalahkan Ahok dengan caranya sendiri dan cara tsb mungkin adalah dengan mengalahkan Ahok sebelum bertanding.

@YUSRIL MAU MENANG SEBELUM BERTANDING@

Belum munculnya lawan Ahok yang seimbang di Pilgub DKI 2017, telah mendorong lawan-lawan politik Ahok untuk bisa mengalahkan Ahok sebelum bertanding. Caranya seperti uraian di atas adalah dengan menyerang Ahok di dalam kasus-kasus tertentu yang bisa menurunkan elektabilitasnya yang sampai saat ini masih berada dalam posisi teratas. Ada indikasi, Yusril juga akan menggunakan cara ini.

Jika Ahok ingin maju ke Pilgub DKI 2017 lewat jalur independent, Yusril tampaknya mau menang di Pilgub DKI 2107 lewat jalur Luar Batang.  Dikabarkan   ratusan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara berniat berdemo di Balai Kota, Jakarta Pusat, untuk memprotes kebijakan Ahok terkait rencana revitalisasi kawasan Sunda Kelapa, Museum Bahari dan Luar Batang.

Tidak tanggung-tanggung  mereka mengatakan akan menangkap Ahok di kantor Gubernur DKI Jakarta. Warga Luar Batang dan sekitarnya berkumpul di halaman Masjid keramat Jami Luar Batang. Mereka menamakan ‘Gerakan Rakyat Tangkap Ahok’.

Koordinator keamanan setempat, Udin Komcil mengatakan akan berjuang agar tidak tergusur dari kampung halaman mereka. Mahmudin (43), warga Kampung Luar Batang mengaku siap melawan Ahok bersama warga lainnya dan sudah siap melawan apabila petugas gabungan dari pemerintah melakukan penertiban secara mendadak.  Lebih lanjut Mahmudin mengatakan: “Jika mau menggusur kami, warga Kampung Luar Batang minta Ahok untuk turun dan berdialog dengan kami. Jangan duduk saja di Balai Kota.” (radarpolitik.com:22-4-2016).

Awal perlawanan dari warga Luar Batang tsb dipicu oleh beredarnya surat pemberitahuan soal revitalisasi Kawasan Sunda Kelapa, Museum Bahari dan Kawasan Luar Batang yang membuat warga resah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun