Setelah Ridwal Kamil (wali kota Bandung) dan Tri Rismaharini (wali kota Surabaya) dikabarkan tidak akan ikut dalam Pilgub DKI 2017, maka nama bakal cagub DKI yang dianggap paling berpengalaman di pemerintahan dan paling popular adalah Yusril Ihza Mahendra.
          [caption caption="Sumber foto: Sharia.co.id"]                                                                         [/caption]
Semua orang tahu kehebatan Yusril sebagai ahli hukum tata negara dan pengacara yang sering sukses memenangkan perkara sekalipun lawannya adalah pejabat tinggi Negara. Yusril juga mampu mendirikan partai PBB meskipun sampa saat ini partainya masih tergolong partai gurem.
Di dalam karir politiknya, Yusril sudah exist sejak zaman orde baru dan di zaman reformasi dia mampu menduduki kursi menteri lebih dari satu kali. Sekarang ibaratnya petinju kelas berat Yusril turun kelas menjadi petinju kelas berat ringan di mana sebagai seorang mantan menteri dia mengincar jabatan kursi gubernur. Yusril merasa yakin dia akan bisa mengalahkan Ahok di Pilgub DKI 2017 jika berhadapan secara head to head melawan Ahok.
@Percaya Diri dan Mau Ikut Pilpres 2019@
Yusril sendiri mengatakan bahwa kepercayaan dirinya semakin besar. Mengenai hasil survey yang menempatkan Ahok pada posisi teratas dibandingkan dengan bakal cagub lainnya, Yusril mengatakan, wajar saja jika di banyak survei incumbent itu selalu berada pada posisi teratas. Tentu saja Yusril memiliki beberapa alasan mengapa ia merasa makin percaya diri untuk maju sebagai cagub DKI 2017. Beberapa alasan tsb antara lain adalah sbb:
1.Ada 6 partai politik yang mendukungnya untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta. Hal ini dikatakan oleh Yusri di Hotel Bidakara, pada hari Sabtu, 6/2-2017 sbb: "Dari beberapa statemen, walau mungkin bukan sikap resmi tapi yang sudah itu dari PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, yang belum kita dengar itu Partai Demokrat, kalau PKS sudah."
2.Menurut Yusril, pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 mendatang menjadi hal menarik. Bahkan 'pertarungan' keduanya dianggap bak mengulang pertarungan Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres 2014. Dalam kondisi seperti itu Yusril optimistis akan keluar sebagai pemenang dan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia merasa dukungan terhadap dirinya sudah cukup untuk mengalahkan Ahok. Apalagi ia pun merasa bahwa pengalaman dan karir politiknya bisa dijadikan modal.
Ada hal yang lebih menarik ketika Yusril mengatakan bahwa ia tidak hanya mau maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, tapi juga mau maju sebagai capres (calon presiden) di Pilpres (pemilihan presiden) tahun 2019.
"Saya mau maju dalam Pilpres 2019. Tapi kalau harus didahului dengan pemilihan Gubernur DKI, ya tidak apa-apa," kata Yusril pada waktu dan tempat yang sama dengan yang telah disebutkan di atas (liputan6.com).
@Kesiapan Ahok menghadapi Pilgub DKI 2017@
Bagaimanakah persiapan yang dilakukan oleh Ahok sebagai cagub petahana (incumbent) dalam menghadapi Pilgub 2017, khususnya dalam menghadapi Yusril ?