Menurut Sandiaga Uno, tujuan kedatangannya kali ini adalah untuk belajar dari pioner pendiri ojek berbasis aplikasi. Ia merasa terinspirasi dengan sosok Nadiem, karena dia bisa menyelesaikan banyak permasalahan sosial dengan terobosan teknologi.
Sandiaga Uno mengatakan, dalam kondisi perekonomian seperti ini, diperlukan sebuah terobosan baru. Dan salah satunya adalah pendekatan yang sederhana seperti Go-jek ini. Menurutnya, Go-Jek merupakan sesuatu yang fenomenal dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Hal inilah yang membuatnya terinspirasi.
Seperti telah kita ketahui, komunikasi Sandiaga Uno dengan Go-Jek menjadi pemberitaan luas di berbagai medsos karena memang kegiatan tsb menghadirkan sejumlah wartawan. Foto Sandiaga Uno yang membonceng motor Go-Jek di berbagai medsos adalah cerminan dari penampilannya yang member kesan sederhana. Sedangkan insan Go-Jek itu mencerminkan bagian dari rakyat yang saat itu menjadi sasaran pendekatan oleh Sandiaga Uno. Wajar saja jika peristiwa tsb dianggap banyak orang sebagai usaha pencitraan.
3. Ahmad Dhani
Berbeda dengan Yusril dan Sandiaga Uno bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PKB Ahmad Dhani malam ini menyambangi Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Dengan terang-terangan dia mengatakan bahwa kedatangannya ini untuk mensosialisasikan rencana pencalonannya sebagai cagub DKI.
Sesuai dengan dengan bidang music yang digelkutinya, Dhani melakukan sosialisasi pencalonannya sebagai cagub DKI dengan tema 'Kasidah Cinta', di mana tema tsb menyontek tema Kenduri Cinta bikinan Cak Nun (Emha Ainun Najib).
Apa yang dilakukan Ahmad Dhani ini tampak lebih terbuka dibandingkan dengan Yusril dan Sandiaga Uno. Dengan terbuka dia mengatakan bahwa acara yang diadakannya itu untuk mensosialisasikan pencalonannya sebagai bakal cagub DKI.
Musik Kasidah adalah musik rakyat yang mencerminkan kesederhanaan, dan kesederhanaan itulah yang menjadi sasaran Ahmad Dhani dalam usahanya untuk melakukan pendekatan terhadap rakyat, sekaligus melakukan pencitraan terhadap dirinya sebagai bakal cagub DKI.
@Pencitraan Itu Melalui 2 Proses@
Secara umum pencitraan itu terjadi melalui 2 macam proses yaitu:
Pertama: Pencitraan melalui proses kinerja. Pencitraan ini terjadi pada seorang tokoh (baik yang menduduki suatu jabatan formal maupun tidak) yang menjalani kehidupannya dengan komunikasi social yang dekat dengan rakyat dan lebih dari itu dia melakukan aktifitas yang berguna bagi rakyat. Pencitraan yang pertama ini akan terjadi secara alamiah, otomatis, dan terlihat wajar.
Kedua: Pencitraan melalui proses rekayasa. Pencitraan ini terjadi ketika para calon peserta pilkada, pilgub, atau pilpres berusaha dengan berbagai cara untuk menampilkan diri sebagai sebagai orang yang dekat dengan rakyat dan memberikan janji-janji untuk menyejahterakan rakyat.
Pencitraan melalui proses rekayasa ini selalu terjadi di dalam kampanye menjelang pilkada, pilgub, dan pilpres.
Biasanya pencitraan model begini akan sulit mencapai hasil ketika dilakukan oleh seorang tokoh yang sebelumnya memang diketahui tidak memiliki kedekatan dengan rakyat dan tidak banyak berbuat baik kepada rakyat. Pencitraan ini menjadi lebih sulit lagi jika rakyat sudah mengetahui kalau tokoh tsb pernah melakukan suatu perbuatan yang tercela.