Mohon tunggu...
Abdi Toto Wismono
Abdi Toto Wismono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Memenuhi tugas perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Musim Hujan Terhadap Kualitas dan Kuantitas Getah Karet

20 Desember 2023   09:35 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:49 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Rain guard penyadapan tanaman karet, dok. pribadi

Karet (Hevea brasiliensis) termasuk dalam tanaman perkebunan andalan yang dibudidayakan di asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand. Lateks/getah yang dihasilkan oleh tanaman karet merupakan salah satu sumber dari devisa negara, oleh karena itu tanaman karet terus dilakukan peningkatan dalan sisi budidaya untuk menciptakan produktivitas yang maksimal (1). Produktivitas tanaman karet pada musim hujan mengalami penurunan sebesar 30% per tahun yang diakibatkan oleh curah hujan pada tahun 2010. Hasil produksi  getah normal tanaman karet yang diperkirakan sebesar 2,9 juta ton tetapi musim hujan hanya mencapai 2,85-2,86 juta ton. Penurunan hasil produktivitas tanaman karet tersebut akibat curah hujan yang tinggi yang berdampak pada pertumbuhan,  perkembangan tanaman, menghambat kegiatan pemanenan dan pengolahan(2).

Curah hujan adalah salah satu sumber air utama dalam budidaya karet tetapi jika terlalu tinggi budidaya tanaman karet menjadi kendala dalam proses penyadapan seperti penurunan produksi, kualitas getah, dan berkurangnya waktu penyadapan. Penurunan kualitas yang terjadi akibat bercampurnya getah dengan air sebesar 20%. Penanggulangan atau solusi yang dapat dilakukan dengan tinggi curah hujan agar tidak mengganggu kegiatan penyadapan tanaman karet diantaranya penggunaan rainguard, selendang polan sederhana. Penggunaan alat pelindung sadap terhadap hujan dapat disesuaikan dengan kepentingan dan karakter lingkungan perkebunan karet. Pemilihan jenis pelindung tersebut yang tepat akan mengatasi masalah dalam proses penyadapan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi dan efektifitas input pertanian (3).

Efek negatif akibat curah hujan yang tinggi pada kualitas dan kuantitas getah karet sebagai berikut:

1. Curah  hujan  dengan intensitas tinggi berdampak negatif terhadap bidang sadap tanaman karet sebab aliran sadap tersumbat dan produksi menurun. Oleh karena itu, sering petani karet pada musim penghujan akan menunda kegiatan penyadapan tanaman karet yang akan berdampak berkurangnya waktu penyadapan dan produksi getah/lateks

2. Getah tercampur dengan air hujan yang mengakibatkan penurunan kualitas lateks/getah karet. Kualitas dalam budidaya tanaman karet merupakan aspek yang penting sebab getah/lateks menjadi produk utama. Hasil getah yang mengalami penurunan kulaitas akan berdampak dengan penurunan harga jual dan pendapatan petani.

3. Curah hujan yang tinggi menyebabkan tidak terkendalinya ledakan penyakit daun Colletotrichum. Penyakit daun yang dialami oleh tanaman karet menyebabkan penurunan produksi getah sebab daun karet sebagai tempat fotosintesis mengalami gugur. Penyakit PGD Pestalotiopsis menyerang sebagian besar klon tanaman karet dan belum terdapat tanaman berjenis klon yang mampu tahan terhadap penyakit tersebut. Serangan penyakit PGD mulai dari fase pembibitan hingga tanaman dewasa dengan persentase serangan yang bervariasi. Dampak yang nyata penyakit ini yaitu gugurnya sejumlah daun dengan intensitas secara terus menerus yang membuat kanopi tipis hingga 75-90% mengalami defoliation, menyebabkan stress fisiologi dan memperlambat proses penyadapan karena perkembangan lilit batang mengalami hambatan (4).

 

Solusi curah hujan yang tinggi terhadap penyadapan karet

 Kegiatan penyadapan yang dilakukan pada musim hujan rentan akan gangguan oleh air hujan yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas getah karet. Oleh karena itu, diperlukan terobosan atau solusi alternatif yang dapat berguna untuk pemecahan masalah penyadapan pada musim hujan sebagai berikut:

1. Rain guard

 

 Rain guard berguna sebagai alat untuk menahan atau membelokkan air hujan supaya tidak masuk pada aliran sadap dan tertampung pada penampungan getah karet, prinsipnya melindungi aliran bidang sadap agar tetap kering dan getah tidak terkontaminasi oleh air hujan. Seperti gambar 1 menunjukan pengalikasian rain guard pada batang karet dengan warna merah yang dililitkan secara melingkar sesuai dengan alur sadap. Keadaan jika terjadi aliran air hujan dari atas batang yaitu batang atas rain guard nampak basah dan dibawah yang merupakan aliran penyadapan nampak kering terlindungi dari air hujan (5).

 2. Salendang  Polan  sederhana

 Selendang polan merupakan alat yang digunakan untuk melindungi alur sadap terhadap air hujan, alternatif selendang polan sederhana digunakan karena memiliki biaya yang murah dan pembuatan yang mudah. Selendang polan sederhana bahan yang dibutuhkan terdiri atas plastik terpal, kawat besi, lakban, dan wadah penampung sadap sederhana. Plastik terpal digunakan untuk melindungi bidang sadap pada air hujan, sedangkan lakban berguna untuk mengikat plastik terpal pada batang karet. Kawat berfungsi sebagai tatakan dari wadah penampung getah karet (6). Oleh karena itu, bidang sadap dapat terlindungi dari air hujan dan tidak ada efek penyumbatan aliran sadap serta getah tercampur dengan air hujan yang akan menurunkan kualitas getah karet.

3. Pengendalian penyakit

 Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara pengaplikasian pestisida jenis fungisida pada gawangan. Bahan aktif yang terkandung dalam fungisida yaitu heksakonazol berperan untuk meningkatkan kualitas kanopi tanaman karet. Penggunaan fungisida yaitu jenis sistemik yang mempunyai sasaran menghambat perkembangan patogen yang menginfeksi jaringan tanaman. Selain itu, pemberian perlakuan pupuk N, P, K dapat mempercepat pemulihan pertumbuhan kanopi atau pertumbuhan daun akibat gugur daun tanaman karet (7).

 

 Pengaruh musim hujan/curah hujan yang tinggi berpengaruh pada kualitas getah tanaman karet, dengan efek yang ditimbulkan diantaranya air hujan akan berpengaruh pada tersumbatnya aliran sadap, getah tercampur dengan air hujan, dan serangan penyakit. Solusi yang dapat lakukan dari efek negatif curah hujan yang tinggi yaitu pembuatan rain guard, selendang polan sederhana, dan pengendalian penyakit dengan pestisida. Oleh karena itu, dengan solusi yang dilakukan akan menyelesaikan permasalahan mengenai penurunan kualitas getah tanaman karet.

Abdi Toto Wismono dan Sundahri

Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Korespondensi : Sundahri.faperta@unej.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun