Banjir musiman sepertinya tak juga kunjung hengkang dari wilayah kecamatan Cempaka kabupaten OKU Timur (OKUT). Setelah sebelumnya puluhan hektar lahan pertanian dan pemukiman warga jadi korban luapan sungai Komering akibat pintu air bendungan Randu di Desa Gunung Batu Cempaka macet, saat ini seiring hujan terus mengguyur membuat 2 sekolah dasar, masing-masing SDN 2 dan SDN 4 di Desa Gunung Batu kecamatan Cempaka terendam air setinggi 0,5 hingga 1 meter di dalam ruangan kelasnya. "Kejadian ini sudah berlangsung hampir satu bulan, air menggenangi lingkungan sekolah belum juga surut malahan arus air dari sungai komering tambah deras masuk kesini. Menghindari segala kemungkinan yang terjadi setelah koordinasi dengan dinas terkait siswa sekolah sudah satu bulan ini kita liburkan,"ungkap Bulan, Kepala SDN 2 Gunung Batu saat dihubungi, Selasa (25/12/2012). Melihat kondisi arus air semakin bertambah, lanjut Bulan,   para guru dan wali murid khawatir. "Sekarang jangankan masuk ke dalam ruang kelas di halaman sekolah saja air sudah sebatas pinggang orang dewasa. Apalagi kalau bagi anak-anak yang kelas satu kemungkinan jelas batas leher makanya itu sekolah diliburkan,"terangnya. Kondisi yang sama juga dialami SDN 4 Gunung Batu, Cempaka. Menurut Kepala Sekolah SDN 4 gunung Batu, Relamin Yuning, sekolah tempatnya mengajar keadaannya tak jauh berbeda dengan SDN 2. " Namun ketinggian air belum separah yang di SDN 2. Di sekolahan kami baru sebatas tiga puluh centimeter yang masuk di ruang kelas. Sedangkan di halaman sekolah ketinggian air sekitar setengah meter dan terkait jam belajar tetap berlangsung tidak kita liburkan,"ujarnya. Saat disinggung pengenai perhatian dari Dinas Terkait atas adanya luapan sungai komering merendam kedua sekolah yang berlangsung hampir satu bulan menurutnya dari dinas pendidikan OKUT sudah mengadakan peninjauan. "pada waktu itu yang meninjau langsung kesini pak Ali Spd. Beliau melihat ketinggian air masuk di ruang kelas menyarankan rehab atap dilanjutkan tetapi lebih fokuskan meninggikan lantai lebih kurang 30 centimeter agar air tidak masuk ke dalam ruangan lagi,"jelasnya. Sementara itu, Kepala UPTD Kecamatan Cempaka saat dikonfirmasi wartawan mengatakan kalau pihaknya sudah meninjau likasi. Ia berharap banjir segera surut dan proses belajar mengajar segera berjalan lagi. "Hanya 6 lokal yng tergenang masing2 SD 3 lokal. Dan hanya kelas 1 yang melakukan kegiatan belajar mengajar dirumah karena dikhawatirkan terjadi hal2 yng tidak diinginkan, sementara kelas 2 dst belajar spt biasa," kata Yapani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H