Mohon tunggu...
gyans hadi
gyans hadi Mohon Tunggu... -

Menyukai untaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jemari Lentik

12 Januari 2019   07:28 Diperbarui: 12 Januari 2019   07:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.Com

   

Kau bagaikan mentari pagiku memberikan kehangatan saat dingin menyapa

melengkapi nikmatnya rasa kopi yang ku sesap, Serta kepulan candu yang terbiasa ku hisap

Hadirmu memberikan warna baru,serupa kemilau aurora di langit lepas,memukau mata menghipnotis sadarku seakan tak percaya

Kini..,kaulah asa Yang terus meninggi

Harapan yang tak pernah kubiarkan mati

Bak bara api yang menyala nyala

berkobar dan bersemayam dalam dada

Sesaat keluh dan peluh keringat ini Menghilang, 

di sapu jemari lentik,

di seka semyum menggelitik

Kau pun adalah keindahan di malamku..

Laksana taburan bintang di purnama ke empat belas

Selamanya kasihku padamu tak pernah lepas..

jemari lentik,Kau adalah segalanya..

Gyans,12~01~2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun