Mohon tunggu...
Abd hannan
Abd hannan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Western Union Tidak Waras

29 Desember 2016   13:12 Diperbarui: 3 Januari 2017   15:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat siang masyarakat kompasiana.

jadi ceritanya begini, 2 minggu lalu saya kemalingan dompet beserta semua isinya (KTP, SIM, ATM, dsb dan juga uang.

karna untuk mengurus segala hal sesuatu, saya wajib punya KTP, pergilah saya ke kecamatan setempat.

lalu saya ditunjuk ke kepala desa dulu lalu balik lagi ke kec, setelah itu langsung ke capil di kabupaten saya.

nah dari sana, saya dikasih tau bahwa pembuatan KTP tidak bisa langsung jadi/cepat jadi, (entah apa alasannya saya ndak tau )

nah saya dikasih surat peryataan resmi/surat pengantar yang bisa saya gunakan sebagai pengganti KTP sementara.

saya mengurus ATM dsb menggunakan itu.

nah hari ini, saya seperti biasa mau mengambil gaji saya yang dikirim lewat western union.

jadilah saya pergi ke kantor pos, pas nyampek dan ngasih tau perihal ktp saya, wtf saya ditolak, saya pergi ke bank mandiri syariah, di tolak juga, saya pergi ke bank jatim, di tolak juga.

asu, kenapa saya mau mengambil uang sya sendiri tidak diperblehkan ?

karna saya tidak membawa KTP asli ? 

sudah tau kan KTP saya masih dalam proses penerbitan ?

mau saya bawa capil nya ?

dari pihak capil pun sudah di beri surat resmi, lengkap dengan tanda tangan dan stempelnya, sangat sangat bisa di pertanggung jawabkan.

lalu saya harus bagaimana ?

uang saya mau di tilep ? saya sudah hubungi pihak kec, katanya " akan dikabari kalau sudah terbit"

kenapa pihak swasta tidak percaya / menuruti  dengan aturan negara ?

ini apa apaan gitu lho, yang saya bingung kan, saya harus bagaimana ?

urus e-KTP ? sudah sejak 2 minggu lalu dan saya di kasih surat pengantar KTP sementara,

ayolah, buat keputusan itu jangan ngasal, pikirrrrr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun