Mohon tunggu...
Abdul Hamid
Abdul Hamid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Psikologi, Analisis Kepribadian Politisi Akbar Tanjung "Big Five Personality"

11 Desember 2017   08:57 Diperbarui: 11 Desember 2017   09:12 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salam Psikolog muda :) Dalam artikel ini saya akan menganalisis dengan tokoh politik yang berpengaruh di Negara ini, dengan mengambil teori kepribadian Big Five Personality yang pertama kali diperkenalkan oleh Goldberg pada tahun 1981. 

Dimensi ini tidak mencerminkan perspektif teoritis tertentu, tetapi merupakan hasil dari analisis bahasa alami manusia dalam menjelaskan dirinya sendiri dan orang lain. Prinsip Big Five bukan bertujuan untuk mengganti sistem yang terdahulu, melainkan sebagai penyatu karena dapat memberikan penjelasan sistem kepribadian secara umum.

Big Five Personality atau yang juga disebut dengan Five Factor Model oleh Costa & McRae dibuat berdasarkan pendekatan yang lebih sederhana. Di sini, peneliti berusaha menemukan unit dasar kepribadian dengan menganalisa kata-kata yang digunakan orang pada umumnya, yang tidak hanya dimengerti oleh para psikolog, namun juga orang biasa.

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa big five personality terdiri dari lima tipe atau faktor. Terdapat beberapa istilah untuk menjelaskan kelima faktor tersebut. Namun, di sini kita akan menyebutnya dengan istilah-istilah berikut:

1. Neuroticism (N)

2. Extraversion (E)

3. Openness to New Experience (O)

4. Agreeableness (A)

5. Conscientiousness (C)

Melihat rekam jejak Akbar Tanjung saat menyampaikan pernyataan, politisi partai Golkar Akbar Tanjung menilai bahwa kondisi elektabilitas Partai Golkar semakin menunrun. Menurut Akbar Tanjung kondisi yang dialami partai tersebut memang memperihatinkan. "Saya kira elektabilitas partai saat ini menurun, dan perlu diadakannya peningkatan lagi," kata Akbar seperti dikutip dalam berita di kompas dan lenseindenesia.com  

Informasi yang diperoleh dari kedua berita menunjukkan bahwa sosok Akbar Tanjung memiliki sifat Extraversiondan Agreeablenessyang dominan. Hal ini diperkuat dengan adanya kesamaan informasi serta jumlah frekuensi pengulangan informasi yang cukup signifikan yakni 9x pada karakteristik Extraversiondan 10x pada karakteristik Agreeablenessdari jumlah total kedua konten berita tersebut.

Extraversion Akbar Tanjung nampak pada perilaku menuntut seperti dikutip "ia menuntut perbaikan pada elektabilitas partai Golkar," menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan elektabilitas partai makin menurun. 

Sikap atau perilaku menuntut dalam teori Big Five Personalitytermasuk dalam karakteristik Extraversiondengan karakteristik skor rendah.

Agreeableness Akbar tanjung Nampak pada perilaku menilai seperti dikutip "Akbar juga memberikan penilaian tentang kondisi partai Golkar." Menunjukkan bahwa ia selama ini turut andil dalam mengawasi jalannya partai Golkar. 

Sehingga ia dapat memberikan kondisi yang sedang dialami oleh partai saat ini. Sikap atau perilaku menilai dalam teori Big Five Personalitytermasuk dalam karakteristik Agreeablenessdengan karakteristik skor tinggi.

Namun terlepas dari kedua kepribadian tersebut, terdapat 2 karakteristik lain yang Akbar Tanjung tunjukkan pada kedua konten berita di atas. Kedua perilaku tersebut adalah perilaku yang menunjukkan rasa perihatin seperti dikutip "ia mengatakan bahwa ia merasa perihatin terhadap kondisi partai yang memburuk".

Menunjukkan bahwa kondisi penurunan elektabilitas partai memang pantas kalau dianggap dalam kondisi yang memperihatinkan baginya. Perilaku perihatin dalam teori Big Five Personalitytermasuk dalam karakteristik Neuroticismdengan karakteristik skor rendah. 

Kemudian perilaku menyinggung seperti yang dikutip "ia juga menyinggung kasus soal Setya Novanto" Menunjukkan bahwa ia meresa bahwa kasus yang menjerat Setya Novanto turut andil dalam penurunan elektabilitas partai. Perilaku menyinggung dalam teori Big Five Personalitytermasuk dalam karakteristik Extraversiondengan karakteristik skor tinggi.

Dari analisis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa menurut teori Big Five PersonalityAkbar Tanjung memiliki kepribadian yang dominan pada Extraversiondengan karakteristik skor rendah dan kepribadian Agreeablenessdengan karakteristik skor tinggi. 

Namun, di sisi lain ia juga bertendensi pada karakteristik kepribadian yang Neuroticismdengan karakteristik skor tinggi dan Extraversiondengan karakteristik skor tinggi.

 Jadi demikian analisis kepribadian saya mengenai tokoh politik Akbar Tanjung berdasarkan teori Big Five Personality, bagaimana pendapat anda? apakah ada spekulasi lain setelah membaca artikel ini mengenai tokoh politik Akbar Tanjung?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun