Pemanfaatan media sosial dalam kampanye politik telah menjadi salah satu pendekatan utama di era digital. Media sosial bukan hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun interaksi yang lebih personal dan langsung antara kandidat dan masyarakat. Dalam hal ini, media sosial seperti Instagram memiliki kemampuan unik untuk menjembatani jarak antara kandidat dan pemilih, memungkinkan kandidat untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka dengan cara yang menarik, visual, dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
Menurut McAllister (2019), media sosial memungkinkan komunikasi dua arah antara kandidat politik dan pemilih, yang tidak dimungkinkan oleh media konvensional seperti televisi atau radio. Hal ini mengubah dinamika kampanye politik dengan memungkinkan kandidat menerima umpan balik langsung dari masyarakat dan berinteraksi dalam waktu nyata. Sebuah studi yang dilakukan oleh Wijaya (2021) juga menyoroti bahwa media sosial menawarkan peluang besar bagi kandidat untuk mencapai audiens yang lebih luas dengan biaya yang jauh lebih rendah, yang penting dalam konteks pemilihan lokal yang memiliki keterbatasan anggaran(paslon 3).
- Efektivitas Media Sosial dalam Kampanye Politik
Efektivitas media sosial sebagai alat kampanye politik tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk menjangkau audiens yang besar, tetapi juga pada kemampuannya untuk membentuk persepsi dan opini publik. Menurut penelitian oleh Syahrir dan Handayani (2020), interaksi yang dibangun melalui media sosial dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kandidat, karena masyarakat dapat melihat sisi manusiawi dan keterlibatan langsung kandidat dalam kehidupan sehari-hari. Instagram, sebagai salah satu platform yang berbasis visual, memiliki kekuatan untuk menampilkan citra positif kandidat melalui foto dan video yang menggambarkan kedekatan mereka dengan masyarakat dan kehidupan mereka sebagai pribadi yang terlibat aktif dalam komunitas. Syahrir dan Handayani mencatat bahwa media sosial memungkinkan pemilih untuk merasa lebih dekat dengan kandidat, dan dengan demikian, lebih cenderung untuk mendukung kandidat yang memiliki citra positif dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
- Instagram dan Branding Politik
Branding politik merupakan proses penting dalam kampanye, terutama ketika kandidat ingin dikenal dengan citra tertentu yang relevan dan menarik bagi pemilih. Lestari (2019) menjelaskan bahwa Instagram memiliki peran besar dalam proses ini, karena memungkinkan kandidat untuk membangun citra politik yang mereka inginkan melalui serangkaian konten visual yang konsisten. Dalam kampanye politik, konten visual yang ditampilkan di Instagram---seperti foto, infografis, dan video---dapat membantu memperkuat narasi tentang visi-misi kandidat, program kerja, dan kepribadian mereka. Selain itu, penggunaan hashtag, tag lokasi, serta interaksi di kolom komentar juga membantu memperkuat engagement dengan pemilih, sehingga menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat.
- Interaksi Langsung dan Pengaruh terhadap Dukungan Pemilih
Salah satu keunggulan utama media sosial dalam kampanye politik adalah kemampuannya untuk membangun interaksi langsung antara kandidat dan pemilih. McQuail (2020) menunjukkan bahwa media sosial memberikan kesempatan bagi kandidat untuk merespons langsung pertanyaan, kritik, dan masukan dari masyarakat. Di Instagram, fitur-fitur seperti live streaming, komentar, dan pesan langsung (direct message) memberi ruang bagi kandidat untuk berdialog secara langsung dengan pemilih. Studi oleh Wijaya (2021) mengungkapkan bahwa keterlibatan langsung ini berkontribusi pada persepsi positif masyarakat terhadap kandidat, karena masyarakat merasa suara mereka didengar dan direspon.
Secara khusus, penggunaan fitur-fitur interaktif di Instagram memungkinkan kandidat untuk menjawab pertanyaan dan memberikan klarifikasi atas isu-isu yang berkembang, yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen dan ketulusan kandidat. Keterlibatan aktif di media sosial, menurut Lestari (2019), juga dapat memberikan kesan bahwa kandidat adalah sosok yang responsif dan peduli terhadap masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendorong tingkat dukungan dan kepercayaan pemilih.
- Instagram dalam Konteks Pemilihan Lokal
Dalam konteks pemilihan lokal seperti Pilkada Kota Bekasi, media sosial memainkan peran yang semakin penting dalam menggerakkan partisipasi pemilih muda. Data menunjukkan bahwa pemilih di perkotaan, terutama di kalangan milenial dan generasi Z, lebih aktif di media sosial dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Menurut penelitian oleh Syahrir dan Handayani (2020), Instagram merupakan platform yang efektif untuk menarik perhatian pemilih muda, karena formatnya yang visual dan kemudahan interaksi yang ditawarkannya.
Dengan demikian, kajian literatur ini menunjukkan bahwa Instagram, sebagai bagian dari strategi kampanye digital, tidak hanya membantu memperluas jangkauan pesan politik kandidat tetapi juga berperan dalam membentuk persepsi positif masyarakat dan meningkatkan tingkat dukungan bagi kandidat. Kombinasi antara komunikasi visual yang menarik, interaksi langsung dengan masyarakat, dan branding politik yang konsisten memberikan potensi besar bagi pasangan calon Tri Ardhianto dan Harris Bobihoe untuk memaksimalkan kampanye mereka di media sosial dalam Pilkada Kota Bekasi.
Pertanyaan Penelitian:
- Bagaimana strategi kampanye Tri Ardhianto dan Harris Bobihoe melalui Instagram dapat meningkatkan citra dan popularitas mereka di Kota Bekasi?
- Seberapa efektif interaksi mereka dengan pengguna Instagram dalam menarik simpati dan dukungan pemilih?
- Apa dampak konten-konten yang dibuat dalam akun pribadi dan tim kampanye terhadap persepsi publik mengenai pasangan calon nomor urut 3?
Hasil dan Pembahasan
- Akun Pribadi Calon
- @mastriardhianto: Akun ini berisi aktivitas keseharian, hobi, dan interaksi langsung dengan masyarakat. Konten yang ditampilkan mencakup kegiatan bersama keluarga, pengenalan gagasan, serta tanggapan atas isu-isu terkini. Aktifnya Tri Ardhianto dalam merespons komentar juga menjadi poin penting yang membangun kesan dekat dengan warga.
- @triardhiantocenter: Sebagai akun resmi dari pusat kampanye, @triardhiantocenter menyajikan informasi yang lebih formal tentang visi-misi, program unggulan, dan prestasi. Gaya pembawaannya tetap berusaha merangkul warga meskipun kontennya lebih serius.
- @harris.bobihoe: Akun pribadi Harris Bobihoe sering menampilkan konten humor dan sketsa tentang kehidupan sehari-hari warga Bekasi, yang membantu menciptakan citra kandidat yang santai dan dekat dengan masyarakat. Namun, interaksi di kolom komentar lebih rendah dibandingkan akun Tri Ardhianto(paslon 3).
- Akun Tim Kampanye
- @programtriardhianto: Menyajikan konten yang menjelaskan program kerja Tri Ardhianto, termasuk capaian dan rencana ke depan jika terpilih.
- @bekasi.kotakeren: Akun ini berfungsi untuk menyederhanakan informasi kampanye agar mudah dipahami oleh masyarakat umum. Informasi tentang program disampaikan secara singkat dan menarik.
- @relawan.bekasikeren: Dikelola oleh tim relawan, akun ini menekankan keunggulan pasangan calon serta memberikan informasi umum terkait kandidat.
- @mastrikeren: Mengedepankan gagasan dan program dari calon walikota secara lebih personal, khususnya interaksi yang memperlihatkan keterlibatan Tri Ardhianto dalam kegiatan masyarakat(paslon 3).
- @kami3lagi: Menyajikan branding yang menampilkan Tri Ardhianto sebagai petahana yang berhasil memimpin dan melayani masyarakat selama menjabat. Konten ini dirancang untuk memperkuat kesan positif dan kepercayaan masyarakat.
Kekuatan dan kelebihan Paslon 3