Serupa risalah rindu pada rengkuh rahim ibu, ada rintih yang menancap mencakar-cakar  malam gelap. Â
Berharap terjamah segala penguasa rahmah, hingga hujan runtuh di tiap-tiap sedu.
Mengalirkan luka...membersihkan khilaf, pada sudut-sudut terdalam dosa yang terlewati maaf.
Aku mematung. Berkaca pada waktu, sedang Tuhan menungguku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!