mata mu mengutarakan kata rindu,
bahasa tubuh mu pun menandakan kau begitu cinta,
hingga elok purnama terus menyapa kisah mu,
terus dan terus dirinya mengulik nada kenangan,
satu persatu warna lirik memuai sebuah kehangatan malam,
tawa kecil pun hadir menjawab pertanyaan bayang,
jangan menangis sayangku,
karena dirinya hanya bisa berdiri tanpa kalimat,
memandangmu dari dunia yang berbeda,
terasa cukup untuk mengobati rasa sakitnya,
cahaya menghempas tirai,
agar tetap menerangi langkahmu,
namun setumpuk kata tak cukup untuk menggambarkan ketulusanmu..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!