Mohon tunggu...
Abdul Chafidh
Abdul Chafidh Mohon Tunggu... -

"Lebih baik aku berada di belakang harimau dari pada di belakang perempuan" Umar Bin Khattab

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bersepeda Meningkatkan Mood dan Manfaatnya

25 Desember 2016   20:19 Diperbarui: 25 Desember 2016   20:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini bersepeda menjadi kegiatan yang difavoritkan banyak orang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga orang kantoran mulai menggemari aktivitas yang satu ini. Lihat saja berbagai perkumpulan sepeda yang mulai marak di mana-mana. Biasanya acara bersepeda ria dilakukan di waktu senggang, seperti sore hari, atau saat libur. Bahkan tak sedikit pula yang menanggalkan kendaraan bermotornya dan memilih menggunakan sepeda sebagai alternatif untuk menuju ke sekolah atau tempat kerja.Tapi tahukah Anda apa manfaat dari bersepeda?.

Di balik kesannya sebagai olahraga yang sederhana, ternyata bersepeda menyimpan banyak sekali dampak baik bagi tubuh kita. Bersepeda merupakan olahraga yang lebih ringan bila dibandingkan dengan berenang atau joging. Ini dikarenakan berat tubuh kita disangga oleh sadel sepeda. Bersepeda juga termasuk olahraga kardio yang paling baik, karena dapat dilakukan oleh orang-orang dengan keterbatasan, seperti obesitas, gangguan lutut, dan nyeri kaki.

Keuntungan pertama yang kita peroleh dari bersepeda adalah dapat membakar kalori. Olahraga sepeda dapat dijadikan salah satu cara untuk mengurangi berat badan. Dengan bersepeda kita sama saja membakar energi kita yang dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi, semisal coklat dan sedikit minuman beralkohol (sekitar 300 kalori) (NN, 29 Mei 2009. Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan. http://zonasepeda.com/artikel/manfaat-bersepeda-untuk-kesehatan.html. Diakses tanggal 17 April 2011). Umumnya mengendarai sepeda dengan kecepatan rata-rata, kita dapat membakar sampai 450 kalori per jam. Bagi seorang wanita yang memiliki berat tubuh sekitar 60 kg, mengayuh dengan kecepatan 22 km/jam, bisa menghabiskan kurang lebih 488 kalori dalam waktu 60 menit.

Sebagai contoh, bila tempat tinggal kita berjarak 8 km dari tempat tujuan, maka setidaknya kita sudah berolahraga selama 20 menit. Lalu jika bersepeda dua kali seminggu, kita akan membakar 3.000 kalori ekstra dalam tubuh, yang berarti setengah kilogram dalam kurun waktu satu bulan. Atau kita bersepeda selama 15 menit, 5 – 6 kali dalam seminggu, kita dapat mengurangi berat badan sebesar 11 pound dalam satu tahun.

Manfaat selanjutnya adalah olahraga sepeda mampu mendorong energi. Sebuah studi di jurnal Psychotherapy and Psychosomatics menyebutkan bahwa bersepeda akan menaikkan level energi sebanyak 20 persen dan mengurangi kelelahan hingga 65 persen. Ini terjadi karena saat bersepeda otak akan mengeluarkan neurotransmitter dopamine, yang berhubungan dengan energi. Efeknya peredaran darah kita menjadi lancar dan tubuh pun akan terasa lebih segar.

Aktivitas bersepeda juga dapat menggerakkan segala aspek dalam tubuh kita. Mulai dari otot hingga organ-organ dalam tubuh. Biasanya, para pengayuh sepeda memiliki kaki yang kencang. Bagian otot-otot kaki akan bekerja semua untuk membantu mengayuh. Selain kaki, tubuh bagian atas juga ikut bekerja, karena menggenggam kuat besi pengendali akan terbentuk dengan sendirinya (Risa, 1 Februari 2011. 7 Alasan untuk Memulai Bersepeda. http://b2w-indonesia.or.id. Diakses tanggal 17 April 2011). Lalu apabila mengayuh dengan posisi berdiri, kita akan melatih otot bagian tengah tubuh dan trisep. Seluruh badan, seperti otot tangan dan kaki pun akan bergerak, sehingga dapat mengurangi keluhan seperti nyeri punggung dan tulang, karena sendi-sendi menjadi terlatih.

Tak kalah pentingnya, jantung adalah organ utama yang mendapat manfaat dari bersepeda. Saat berpacu di atas sepeda, denyut jantung turut berpacu sesuai kayuhan, seperti dilansir oleh Womenshealth. Tingkat kolesterol dan tekanan darah dapat ditekan dengan berolahraga sepeda. Hasil penelitian menyebutkan bersepeda dalam jarak yang pendek dan sering dilakukan akan mengurangi kematian kurang lebih 22% (NN, 29 Mei 2009. Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan. http://zonasepeda.com/. Diakses tanggal 17 April 2011). Maka risiko berbagai penyakit seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes pun dapat dicegah dengan bersepeda.

Tanpa disadari pula, aktivitas bersepeda juga dapat meningkatkan mood yang ada dalam diri kita. Tingkat ketegangan dan stres dapat dikurangi dengan bersepeda. Tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Memang bersepeda dapat menimbulkan rasa lelah dan lemah karena tubuh kita akan bekerja ekstra keras dari biasanya. Tapi itu terjadi pada awalnya saja. Seterusnya apabila kita melakukannya secara berkala, maka rasa bugar lah yang akan didapat. Apalagi jika kita bersepeda sambil memperhatikan lingkungan sekitar, serta bersosialisasi dengan alam, maka semangat positif pun akan timbul dengan sendirinya.

Namun, bersepeda ternyata juga mempertimbangkan beberapa faktor. Seperti persoalan usia. Sebenarnya aktivitas ini baik bagi segala umur. Hanya saja bagi orang dewasa di atas 50 tahun, atau wanita di atas 40 tahun tidak disarankan untuk melakukan olahraga bersepeda. Itu karena risiko cedera tulang sangat tinggi, mengingat tingkat keseimbangan manula yang telah turun dan kualitas tulang yang semakin berkurang.

Di samping itu adalah masalah kesehatan. Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung maupun asma disarankan untuk berhati-hati. Ini dikarenakan bersepeda memicu pernafasan untuk bekerja lebih cepat, sehingga dikhawatirkan akan langsung berdampak pada penderita jantung dan asma tersebut. Ada baiknya untuk mengkonsultasikan kesehatan dengan dokter ahli sebelum kita mulai bersepeda.

Sebelum bersepeda sebaiknya lakukan dulu beberapa pemanasan kecil. Cooling down dengan otot paha dan betis sangat dianjurkan, karena saat bersepeda kedua otot itulah yang maksimal digunakan. Sebaliknya kontraksi otot perut menjadi berkurang. Perhatikan pula jarak panjang tungkai dengan tinggi sadel. Jangan sampai lutut terlalu menekuk maupun terlalu lurus ketika mengayuh. Pastikan lutut hanya tertekuk sedikit, yakni sekitar 25 derajat, saat sedang mengayuh ke atas. Jarak terbaik saat mengayuh, paling jauh sudut lutut kurang dari 180 derajat sehingga efisiensi gerakan lebih baik (Damayanti, 24 Februari 2010. Manfaat Berlipat Olahraga Keluarga (2). Diakses tanggal 17 April 2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun