/1/
waktu mengantarkan aku pada perpindahan menuju perubahan tanpa rupa yang adalah kegaiban hidup.
/2/
peristiwa-peristiwa sejak lama telah berpacu pada siapa atau mengapa kita harus berserah diri sepenuhnya.
/3/
tentang zuhud atau hingga mencapai konsep mahabbah illahiyah yang diajarkan oleh sang Sufi wanita Rabi'ah al-Adawiyah, namun betapa pun harapku teramat tinggi akan tetapi keniscayaan melupakan hingar bingar dunia teramat nyata bagiku.
/4/
pertanyaan atau bahkan perdebatan tentang mengapa harus ada tetaplah tak terbantahkan bahwa sekedaran melengkapi kefanaan dunia, begitulah adanya tetapi belumlah pasti benarnya.
/5/
ingkar, sungguh sadarku menolak untuk itu.
/6/
atmaku menolak lupa pada persaksian dirahim ibu, tentang penyatuan antara ruh dan jasad yang adalah akad dihadapan pencipta.
/7/
kini hidup membuaikan kesenangan dan mengantarku pada sesat jika tak secepatnya memenuhi perjanjian kala di Lauhul Mahfudz.
//Pesan Kakek
Nak,Â
cintailah semua agama, meski Islam yang kau imankan
sayangilah seluruh budaya, meski kau berada di tanah Jawa
jangan tinggalkan leluhur Indonesia
karena dengan itu, kau akan dikenal dari sentuhan karya
Kediri, 27 November 2020
Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H