Sungguh beruntung sekali sosok yang sedang berada disampingmu saat ini. Sebab sudah mampu membuat hati ini semakin iri dan berontak dalam dadaku. Maka tolong sampaikan satu pesan pada dirinya "Andai saja garis takdir ini bisa diedit dengan aplikasi-aplikasi canggih dibalik layar gawai. Maka akan saya hapus dirinya dengan permanen dari kehidupanmu, agar kau dan aku bisa kembali melanjutkan kisah kita seperti dulu lagi"
Pada ujung nurani yang kian semakin rapuh. Aku kembali mencoba untuk menaburkan benih-benih kekuatan pada relung dadaku, sambil menapaki kerikil-kerikil luka dengan beribu keikhlasan dalam hatiku. Sedangkan disepertiga malam, kadua tanganku sering kurapalkan dengan doa-doa pengharapan yang tidak pernah pupus aku lantungkan. Ya, dengan harapan agar kelak sosok yang datang mengetuk pintu hatiku, memiliki sifat penyabar dan setia seperti dirimu.
Maka padamu aku melabuhkan satu harapan! Jangan pernah mencoba untuk melakukan hal yang pernah aku lakukan padamu. Apalagi harus mencari kebahagian yang baru dari orang lain. Karena untuk mendapat semuanya, tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Banyak perasaan yang harus dikorban untuk mendapatkannya.
Maka tetaplah setia bersama dia yang masih setia berada disampingmu. Tanpa harus mencari yang jauh dari pandanganmu.
Bagaimana dengan aku? Tenang saja! Aku sudah mengikhlaskan semuanya, karena aku melihat dia lebih pantas untuk bisa membuatmu bahagia. Dan akupun tidak ada lagi hak untuk melarang semua pilihan yang kau ambil dalam hidupmu. Hanya doa-doa terbaik yang bisa kuberikan untukmu. Semoga kau selalu dalam kondisi yang membahagiakan dan menyenangkan.
Kediri, 26 November 2020
Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
