Jeriting panandhang oh Gustiku
Suworo tangis kang kelayung
Trenyuh sak jroning ati
Angadhepi pacoban iki
2//
Manungsa tan bisa anyelaki
Pepati kang nggegirisi
Titah tanpa daya
Angadepi pacoban iki
3//
Aduh Gusti amung pasrah ing pesthi
Aku percoyo langit tan mendhung
Ilang tangis kang melung-melung
Gusti mesthi bakal mungkasi
Surya sumunar hamadangi
Urip kang sayekti
Jagad anyar kang dumadi
Arti:
1//
Jerit  penderitaan oh Tuhanku
Suara tangis yang menyedihkan
Terharu di lubuk hati
Menghadapi cobaan ini
2//
Manusia tak dapat menghindari
Kematian yang mengerikan
Kehidupan  tiada daya
Menghadapi cobaan ini
3//
Ya Tuhan hanya berserah kepada takdirMU
Aku percaya langit tak selamanya mendung
Hilang tangis mengalun panjang
Tuhan pasti akan mengakhiri
Mentari  bersinar menerangi
Kehidupan yang sesungguhnya
Dunia baru akan  terjadi
Jika kita bedah lirik lagu ini dengan per baitnya. Jelas perasaan prihatin, sedih, dan optimis dijadikan satu tertuang di lagu ini.
 Di bait pertama (1), pencipta lagu mengungkap akan terharu sedihnya melihat dan menjalani cobaan yang diberikan dari Tuhan. Sehingga si Pencipta lagu ini seolah-olah ingin menjerit "kenapa cobaan ini terjadi."
Namun, apalah daya kita sebagai Manusia yang hanya menjadi Wayang dari Sang Dalang Tuhan. Tidak bisa mengelak untuk menghindari cobaan yang diberikan (2).
Kita hanya bisa pasrah dan berdoa harap. Seperti yang disyairkan pada bait ke tiga (3). Sang Pencipta lagu mengajak kita semua untuk berserah diri kepada Tuhan. Sejatinya hidup dan mati memang Tuhan yang mengatur. Dan berharap Dunia akan kembali seperti yang baru.
Saya rasa lagu ini layak untuk diviralkan. Karena memang ini adalah salah satu cara untuk menyemangati atas keresahan orang-orang terhadap wabah Covid-19 ini.