Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ini tentang Le Putra Marsyah

4 November 2020   06:38 Diperbarui: 4 November 2020   06:44 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INI TENTANG LE PUTRA MARSYAH


Di ujung retinaku
Ada seberkas rinai mendesir pada batas cakrawala
Wajahnya redup mengulum seluruh purnama
Jeritan hati menyenandung di setiap terbitnya matahari
Langit ufuk baratpun membendung mata mendekamlah lautan berkaca kaca
Lintasan kalbu meng-intan teraura rapi di wajah kecilnya


Tangannya pun gemulai menglarai hidup
Sayap mengepak lembut mengusung kurcaci menggelayut manja
Samudra jiwanya mengalun teduh memancarkan resonansi penina bobokan
Dialah si Putra Marsyah,
Putra dari sang pesinden renta


Kini sedang mengais uthis untuk sekedar meronta dengan cahaya kecilnya
Meratap oleh usikan para kunang kunang malam menggoda
Hatinya pedih
Duduk sendiri membatangkara
Menepi di sudut bumi dalam gubuk sunyi cahaya


Maksud hati memeluk rasa
Rasa bara bergenderang perang
Kunang kunang malam jangan lupa daratan
Terbenamlah dalam mengusamkan selendang buruan


Fatamorgana kelopak matamu membelokan arah hakekat
Selendang buruan bersutra kalbu
Redupkan pejam matamu
Di kalbumu ada yang kau bumi hanguskan
Yang kau buru itu anakku
Dan aku kejora alam semesta

Selalu teringat pesan bapak

"Cinta akan datang ketika cinta membutuhkan cinta, kepada orang yang benar mencintai dia untuk yang dicintai, membuahkan cinta kepada Tuhan Sang Pencinta"

Kediri, 04 Oktober 2020

Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun