Apapun engkau, yang berkolaborasi dengan aku adalah takdir
Dan tentang kehadiranku padamu adalah sebagai tokoh pemeran dalam hidupmu
Aku dan kau adalah rival menurut naskah karya Yang Kuasa
Yang sama sama melangkah sesuai citra yang diinginkan
Tentang peranku dalam hubungan bersosial denganmu
Aku tak bisa meminta sesuai keinginanku
Pemeran sinergis ataukah antagonis,
Kawan atau pun lawan,
Pendukung ataukah penghalang,
Aku tak berkuasa atas diriku sendiri
Tentu demikian juga engkau
Antara aku dan kau adalah dua individu yang dipadu menyatu
Menjalankan suatu garis takdir
Yang terdaulat mengikut irama orkestra perpaduan alam bumi bersemesta
Tentu gelombang pasang menghadang
Dan gelombang surut menghasut
Kolaborasi ditentukan tanpa tahu ending akhir cerita
Haruskah aku dan engkau larut dalam peran masing masing
Di sini kecerdikan hidup diperlukan
Jangan terlalu bangga jika terduta saling menimang kasih sayang
Dan jangan terlalu garang saat terduta sebagai musuh berival bebuyutan
Baik kawan maupun lawan hubunganku denganmu
Aku adalah pengisi riang, bukan sepimu
Pemberi warna langit, pada mentari
Dan tentu dengan aku kau punya cerita
Banggalah untuk itu,
Bersamaku,
Kau akan berbunga-bunga dalam hati, yang sedang berhati-hati menempatkan hati, kepada hati yang tak henti-henti meminta hatimu untuk hati yang sedang memburu pujaan hati sebagai pendamping hati menuju buah hati
Ah...
Kediri, 03 November 2020
Buah karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H