Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Jam Saja Dengar Nyanyian Kodok

2 November 2020   21:40 Diperbarui: 2 November 2020   21:48 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SATU JAM SAJA DENGAR NYANYIAN SANG KODOK
_________
Orang Jawa telah kehilangan Jawanya
Mainan gangsing meninabobokkan hingga ujung kelana
Ikut ikutan angin ribut memecahkan teka teki sang Abunawas
Hingga anak lupa daratan membabi buta tak tahu adat


Satu jam saja tengoklah sang kodok
Sang kodok memuja musimnya tiba
Mengundang hujan di akhir kemarau bercerita
Alam bernaluri sahaja membentuk damai bercitra


Tanpa tahu rambu rambu dieja
Tetapi sang kodok punya rasa
Pengikat pola bersosial dengan sesama
Satu jam saja tengoklah sang kodok


Kodok bukan binatang jalang
Di musim kemarau puasa bertelanjang tanpa hengkang
Berselimut kabut di lorong lembap berkalang lumut
Tanpa hujat serukan laknat

Si kodok memungut surganya
Satu jam saja tengoklah sang kodok
Satu jam saja pekik bersahutan dikumandangkan
Para kodok memuja hujan pun tiba
Kubangan berkarat jadilah telaga


Satu per satu si kodok bertandang ke panggung cerita
Tanpa naskah skenario si kodok menempati posisinya
Pesta liturqi menurut bahasa kodok dimulai


Dipetiknya pita suara merangkai senandung orkestra menggema
Meresonansi ke setiap sudut ruang dada
Nyanyian teot tet blung memecah kesunyian malam
Menggelora manja laksana para kembang desa berkotek lesung


Bangun ... bangun sejenak menjeda hasrat
Bangkitlah dari dengkurmu
Tengoklah sejenak kumandang adzan si kodok bertalu talu
Satu jam saja
Dengarkan nyanyian sang kodok
Tentu damai para insani di musim lalu akan menyelimuti hatimu

Kediri, 02 November 2020

Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun