Tetes air berdenting
Berbunyi temani sepi
Sendiri kulamuni langit
Setiba lantun gema teras hati
Melepaskan deras bait nurani
Selepas muram terbawa pergi
Dilarutkan hujan menemani
Di bawah naungan hasrat kumenari
Tetes air berdenting
Rahmat tiada banding
Seiring suci permadani
Tercuci alami tetes rinai kasih
Mengelus nadi nan usap hayati
Dibangun raga tulus nan bersih
Lentik jari dalam buai dahulu
Di bawah naungan hasrat kumenari
Tetes air bergeming
Cintamu tiada sanding
Giring imanku berdenting
Hingga besar Daku lepas sebrangi waktu Â
Mendidik Daku mampu menerjang halang
Geluti rimbun ilalang masalah saban waktu
Kucuran kasih yang tumpah, udaraku
Hanyalah naung hasratmu kumenari, berlari
Tetesan hujan meruncing
Lelah derainya menyanding
Sayangmu jauh tiadalah saing Â
Berkeringat, melantun doa nan bermimpi
Berpayah-payah, kucari tepi yang mesti
Di bawah naungan hasrat yang menari
Saya adalah Tetap Apa yang Saya Katakan
Di bawah naungan rida malaikatku, Ibuku
Kediri, 20 Oktober 2020
Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
____________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H