Melalui bimbingan konseling, siswa dapat diberi pelatihan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang demokratis, yang mendengarkan suara orang lain dan bertindak dengan adil. Program pembinaan ini juga dapat mencakup pengajaran tentang cara berpartisipasi dalam organisasi siswa atau kegiatan ekstrakurikuler yang memerlukan pengambilan keputusan bersama.
4. Menerapkan Pendekatan Interaktif dan Berbasis Kasus
Pendekatan berbasis kasus yang menggunakan contoh nyata dari kehidupan sehari-hari siswa dapat membantu mereka memahami prinsip-prinsip demokrasi dalam konteks yang relevan. Konselor dapat menggunakan studi kasus atau simulasi peran yang memungkinkan siswa untuk belajar mengelola konflik, bekerja sama dalam kelompok, dan membuat keputusan yang inklusif.
Transformasi pendidikan demokrasi melalui pendekatan bimbingan konseling di era global sangat penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan politik yang tinggi. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi, bimbingan konseling berperan sebagai agen perubahan yang membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam konteks global yang semakin terhubung, pendidikan demokrasi yang berbasis pada bimbingan konseling menjadi kunci untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang hak, kewajiban, dan peran mereka dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H