Mohon tunggu...
Putu Abda Ursula
Putu Abda Ursula Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di UNIPAS, Konselor, Ketua Sekolah Alam Banyumilir, Mahasiwa S3 Ilmu Pendidikan UNDIKSHA

Saya Putu Abda Ursula bekerja sebagai Dosen di Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Panji Sakti Singaraja dan Praktek Konseling, Tarot, dan Hipnoterapi di Singaraja. Saat ini sedang menempuh studi di Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi S3 Ilmu Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Konseling sebagai Alat Emansipasi dalam Relasi Kekuasaan di Dunia Pendidikan

1 Desember 2024   20:01 Diperbarui: 1 Desember 2024   21:08 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konselor dapat memfasilitasi partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka, baik di tingkat kelas maupun sekolah. Dengan terlibat aktif, siswa belajar bahwa suara mereka penting dan memiliki dampak nyata terhadap kebijakan atau aturan yang berlaku.

5. Mengurangi Ketergantungan pada Struktur Kekuasaan

Bimbingan konseling bertujuan untuk memberdayakan siswa agar mereka dapat mengambil kendali atas kehidupan mereka sendiri. Konselor membantu siswa mengenali potensi mereka, membuat keputusan yang bijak, dan mengatasi hambatan yang diakibatkan oleh relasi kekuasaan yang tidak seimbang.

Untuk menjadikan bimbingan konseling sebagai alat emansipasi yang efektif, beberapa strategi dapat diterapkan:

1. Mengadopsi Pendekatan Dialogis

Pendekatan dialogis menekankan pentingnya interaksi yang setara antara konselor dan siswa. Konselor tidak hanya memberikan solusi, tetapi juga mendorong siswa untuk berbicara, berpikir kritis, dan mencari solusi mereka sendiri. Dengan cara ini, siswa merasa dihargai sebagai individu yang setara.

2. Mengintegrasikan Pendidikan Emansipatif

Konselor dapat mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan emansipatif ke dalam sesi bimbingan, seperti penghormatan terhadap hak asasi manusia, kesetaraan, dan keadilan sosial. Hal ini membantu siswa memahami pentingnya melawan ketidakadilan tanpa melibatkan kekerasan.

3. Melibatkan Semua Pihak dalam Proses Emansipasi

Konselor perlu bekerja sama dengan guru, kepala sekolah, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung emansipasi siswa. Semua pihak harus menyadari pentingnya memberikan siswa kebebasan yang bertanggung jawab dalam mengelola kehidupan mereka di sekolah.

4. Memberikan Program Pelatihan bagi Siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun