Mohon tunggu...
abdasis
abdasis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sholat adalah salah satu kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Tradisional terhadap Perkembangan

27 Oktober 2023   20:48 Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Dikemukakan oleh Adi Himawan, Drajat Tri Kartono, Supriyadi , Di tengah kompleksitas modernitas yang menghadirkan tata ekonomi baru yang lebih berpihak kepada pasar dan tak jarang mengacuhkan tata ekonomi tradisional, hal yang penting dirumuskan adalah studi mengenai pengambilan kebijakan publik secara deliberatif agar tidak terjebak pada godaan politik yang hegemonik dan menindas. Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk memberikan tawaran sebuah model bagi praktik demokrasi di era keterbukaan, desentralisasi dan pemilihan kepala daerah langsung. Model yang membuka ruang-ruang komunikasi politis di dalam masyarakat kita pasca era orde baru yang mempertimbangkan pluralitas budaya, ekonomi maupun politik Studi yang berusaha menjangkau bagaimana ruang publik dibentuk oleh warga kota dalam menentukan masa depan kotanya terutama di bidang ekonomi.[7]

 

Penelitian Yuwan Ferdiana Ilahi dan Ceta Indra Lesmana menjelaskan bahwa Pasar tradisional dalam awal keberadaannya memiliki peranan yang penting dalam perkembangan wilayah dan terbentuknya kota. Sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat, pasar tradisional telah mendorong tumbuhnya pemukiman-pemukiman dan aktivitas sosial-ekonomi lainnya yang pada tahapan selanjutnya berkembang menjadi pusat pemerintahan. Jasa besar pasar tradisional (bersama pelaku- pelaku pasar yang ada didalamnya), hampir tidak terbantahkan terutama jika kita lihat sejarah berdirinya hampir seluruh kota di Indonesia yang awalnya berpusat pada pasar. Secara sosiologis, pasar tradisional memiliki arti penting bagi masyarakat. Pasar tradisional berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi kerakyatan. Karakter khas dari pasar tradisional adalah sistem perdagangan dengan memakai pola harga luncur, tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan harga. Dengan pola hubungan ekonomi ini maka interaksi sosial terjalin akrab antara penjual dan pembeli. Sosialitas pun terbangun dalam masyarakat lewat kegiatan ekonomi. Fungsi pasar tradisional juga terus berkembang sebagai pusat pertemuan, pusat pertukaran informasi, aktivitas kesenian rakyat dan belakangan menjadi unggulan paket wisata. Inilah aspek historis dan sosiologis pasar tradisional sebagai identitas yang kemudian terpatri dalam benak warganya. Dalam pemikiran demikian maka pasar tradisional baik bangunan maupun karakter sosialnya merupakan aset daerah sekaligus perekat hubungan sosial dalam masyarakat. Runtuhnyaa pasar tradisional sebetulnya meruntuhkan bangunan sosial, ekonomi kerakyatan dan memori kolektif masyarakatnya, hingga akhirnya menjalar pada pudarnya sosialitas masyarakat. Patut disayangkan jika pasar tradisional tergusur oleh deru modernitas, mengingat, sisi historis, potensi sosial, ekonomi maupun budaya yang telah berkembang lama.[8]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun