Mohon tunggu...
Abdan Syakura
Abdan Syakura Mohon Tunggu... Mahasiswa -

-Governance Studies- 2014

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Punk dan Marxisme, Filosofi Hidup yang Sejalan

26 November 2015   14:57 Diperbarui: 26 November 2015   15:08 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paham sosialisme malah lebih parah lagi radikalisme dari sebagian penganutnya. Paham radikal itu adalah komunisme. Komunisme bisa dikatakan adalah pemikiran yang terlampau keras dan bahkan menjadikannya menyimpang terhadap paham sosialis. Vladimir Lenin lah yang mencetuskannya. Sehingga paham ini juga sering disebut dengan leninisme. Keganasan paham ini pernah dialami bangsa Indonesia. Paham komunis telah menggores hati para pendiri bangsa dan juga masyarakat Indonesia dengan melakukan aksi makar atau disintegrasi nasional. Selain itu, di negara penganut komunis seperti Korea Utara misalnya, masyarakat Korea Utara malah seperti menjadi masyarakat terbelakang dan terpencil. Hal itu karena pemerintah negara Korea Utara menutup hampir semua akses warga negaranya untuk bisa hanya sekedar melihat situasi internasional yang terjadi. Hal ini sudah sangat menyimpang dari prinsip paham sosialisme. Kepentingan bersama rakyatnya kalah dengan kekuasaan dan kepentingan pemerintahnya, atau bahkan hanya kepentingan presidennya.

Kelompok punk yang anarkis dan paham komunisme sejatinya merupakan usaha pencemaran terhadap eksistensi paham yang menjadi dasar keduanya. Hal ini mungkin juga tidak disadari oleh kelompok radikal tersebut. Terlepas dari keburukan paham kelompok punk dan paham sosialisme, penulis memiliki pendapat bahwa kedua paham tersebut setidaknya memiliki kesamaan dalam hal apa yang mereka perjuangkan. Kedua paham tersebut lahir dan besar dalam keadaan yang sama, memiliki tujuan yang sama, dan menuntut hal yang sama pula, yaitu persamaan derajat. Namun berbeda dalam cara penyampaian dan penyebaran ideologisnya.

Ada hal yang lebih menarik lagi, yaitu jika prinsip ‘do it yourself’-nya paham kelompok punk dan spirit kebersamaan paham komunis ini disatukan dan dijalankan oleh pemerintahan Indonesia, akankah cita-cita Bung Karno untuk menjadikan negara Indonesia yang berdikari akan tercapai?. Mungkin hal itu akan sulit sekali atau bahkan tidak mungkin terealisasikan mengingat kedua paham tersebut pernah melukai bangsa Indonesia dan dilabeli sebagai paham yang ‘berbahaya’ oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun