Pukulan terjadi, diiringi candaan tragis.
Ayah mendengar, suara perang di ruang,
Marah menyapa, "Berhenti, jangan berantam!"
Ancaman diucapkan, luar akan kurungan,
Fikra menangis, tak tahan akan celaan.
Ibu tiba, membawa kedamaian suara,
Jangan terlalu kasar, anakmu terluka.
Ayah mendengar, lembut kata ibu,
Tak jadi kurungan, damai terucap.
Meminta maaf, Fikra dan sang abang,
Ayah memaafkan, peluk erat keharmonisan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!