Mohon tunggu...
Abdan Syakuro
Abdan Syakuro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Government Science '22

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kecerdasan Buatan dalam Pemerintahan: Pragmatisme atau Utopia

27 Juni 2023   21:01 Diperbarui: 30 Juni 2023   09:32 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI membantu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum melalui berbagai aplikasinya. Sistem pemantauan berbasis AI digunakan untuk mendeteksi pelanggaran lalu lintas, mengidentifikasi wajah dalam rekaman CCTV, dan menganalisis data keuangan untuk mendeteksi tindak pidana keuangan. Dengan bantuan AI, pemerintah dapat secara efisien meningkatkan keamanan dan efektivitas penegakan hukum.

4. Transparansi dan Efisiensi dalam Pengelolaan Keuangan Negara

AI telah membantu pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara dengan lebih baik. Dengan analisis risiko yang dilakukan oleh AI, pemerintah dapat mengidentifikasi pengeluaran yang tidak efisien dan mengambil langkah-langkah penghematan anggaran yang diperlukan. Selain itu, AI juga digunakan dalam pengawasan proyek pembangunan untuk memprediksi risiko kegagalan proyek dan memastikan transparansi dalam penggunaan anggaran publik.

Meskipun peran AI dalam pemerintahan Indonesia sangat penting, terdapat tantangan yang perlu diatasi. Pemerintah Indonesia telah menghadapi sejumlah tantangan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam berbagai sektor. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah:

1. Infrastruktur dan Keterbatasan Teknologi

Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan infrastruktur dan aksesibilitas teknologi di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun ada kemajuan signifikan dalam hal konektivitas dan penetrasi internet, masih ada daerah yang belum terjangkau oleh teknologi AI. Kurangnya infrastruktur yang memadai dan akses terbatas ke internet dapat membatasi pemerintah dalam mengimplementasikan AI secara luas di seluruh negeri.

2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Terlatih

AI membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih dan memahami konsep dan aplikasi teknologi ini. Kurangnya jumlah ahli AI dan kurangnya program pendidikan yang berfokus pada bidang ini menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia. Diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia dalam mengadopsi dan mengelola teknologi AI.

3. Privasi dan Keamanan Data 

Penggunaan AI melibatkan pengumpulan dan analisis data yang besar. Pemerintah harus memastikan privasi dan keamanan data yang tepat, terutama ketika melibatkan data pribadi warga negara. Perlindungan data dan kebijakan yang jelas harus diimplementasikan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan digunakan oleh sistem AI tidak disalahgunakan atau jatuh ke tangan yang salah.

4. Etika dan Tanggung Jawab AI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun