Mohon tunggu...
Daffo Dyll
Daffo Dyll Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka nonton bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Knalpot Purbalingga, Dari Hobi Jadi Industri

10 Juni 2023   22:08 Diperbarui: 10 Juni 2023   22:15 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan pengalaman penulis ketika menjelajahi lingkungan industri knalpot di Purbalingga Lor. Mayoritas pemilik usaha masih mempertahankan cara tradisional dalam membuat knalpot. Tentu bukan tanpa alasan mereka masih menggunakan cara lama, salah satunya adalah untuk menekan biaya produksi dan dapat mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja. Seperti yang kita ketahui, industri knalpot Purbalingga dikenal dengan knalpot kw atau tiruan dari merek-merek knalpot ternama seperti Akrapovic, Scorpion, dan lain sebagainya. Waktu produksi pembuatan knalpot dari proses awal hingga menjadi barang dengan nilai jual tinggi memang membutuhkan waktu hingga 7 hari. 

Hal ini tergantung dari permintaan dari pembeli, serta seberapa rumitnya desain yang menjadi permintaan konsumen. Namun, dengan 30 orang pekerja, dalam 1 bulan mereka bisa memproduksi 500 hingga 600 unit knalpot. Sedangkan untuk pemasaran, knalpot buatan Purbalingga ini meliputi pengiriman lokal (dalam kota), luar kabupaten, luar provinsi, luar pulau, bahkan luar negeri, tergantung di mana konsumen berdomisili. Tentu saja hal ini masih menjadi kendala tersendiri bagi para pengusaha knalpot, karena tidak teraturnya produksi dan pemasaran produk mereka setiap bulannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun