Mohon tunggu...
Abda Syahirul Alim
Abda Syahirul Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abda Syahirul Alim seorang penulis amatir. Menulis apa saja sudah menjadi kebiasaan ketika waktu luang serta sebagai pelampiasan tugas. Kini, sudah lebih dari 3 tulisan yang pernah ia tulis, dengan sudah ada satu majalah cetak yang berjudul Redupnya Pakar Hukum Laut serta masih banyak lagi mimpi untuk menulis kegelisahannya. Simak kegiatan sehari-hari Abda beserta lika-likunya dalam akun Instagram @abda_syahirul.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik dalam Pemikiran Era Modern

19 Juni 2023   11:56 Diperbarui: 19 Juni 2023   12:00 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami kompleksitas Politik Pemikiran Era Modern di zaman sekarang

Ilustrasi mengenal pemikiran politik di era modern. Foto : kelaspintar.id

Politik melalui prespektif pemikiran dalam era modern telah melahirkan beragam ideologi dan teori yang memiliki pengaruh signifikan terhadap lanskap politik saat ini. Dalam konteks ini, ada beberapa ideologi utama yang perlu diketahui oleh masyarakat. 

Liberalisme, misalnya, adalah sebuah ideologi yang menekankan kebebasan individu, campur tangan pemerintah yang terbatas, dan perlindungan hak-hak individu. Tokoh-tokoh seperti John Locke, John Stuart Mill, dan Adam Smith menjadi panutan dalam pemikiran liberal.

Di sisi lain, konservatisme adalah ideologi yang menekankan pemeliharaan institusi tradisional, nilai-nilai, dan hierarki sosial. Beberapa tokoh berpengaruh dalam pemikiran konservatif termasuk Edmund Burke, Michael Oakeshott, dan Russell Kirk.

Selanjutnya yaitu pemikiran sosialisme adalah ideologi sosial-ekonomi yang memperjuangkan kepemilikan dan kontrol kolektif atas sarana produksi, serta mengupayakan kesetaraan sosial dan ekonomi. Tokoh-tokoh sosialis seperti Karl Marx, Friedrich Engels, dan Rosa Luxemburg memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pemikiran sosialis.

Ilustrasi Karl Marx. Foto: Zilfaroni
Ilustrasi Karl Marx. Foto: Zilfaroni

Marxisme, yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, adalah sebuah teori sosial-politik yang lebih luas yang menganalisis perjuangan kelas dan bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas melalui penggulingan kapitalisme.

Anarkisme, di sisi lain, menolak struktur hierarkis, termasuk negara, dan mendorong kerjasama sukarela dan pertolongan bersama. Tokoh-tokoh terkenal dalam tradisi anarkis termasuk Mikhail Bakunin, Peter Kropotkin, dan Emma Goldman.

Feminisme telah menjadi gerakan yang kuat dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan penghapusan struktur patriarki. Tokoh-tokoh seperti Mary Wollstonecraft, Simone de Beauvoir, dan Betty Friedan telah memberikan kontribusi signifikan dalam pemikiran feminis.

Ilustrasi Johann Gottfried Herder. Foto: Wikipedia.com
Ilustrasi Johann Gottfried Herder. Foto: Wikipedia.com

Nasionalisme menekankan kepentingan dan identitas suatu bangsa atau kelompok etnis tertentu, seringkali mencari penentuan diri dan kemerdekaan politik. Johann Gottfried Herder, Giuseppe Mazzini, dan Ernest Renan adalah beberapa tokoh nasionalis yang diakui.

Environmentalisme telah menjadi sorotan karena kekhawatiran terhadap perlindungan lingkungan alam dan praktik yang berkelanjutan. Tokoh-tokoh seperti Rachel Carson, Aldo Leopold, dan Bill McKibben telah memainkan peran penting dalam membentuk pemikiran environmentalis.

Postkolonialisme secara kritis meneliti dampak kolonialisme dan berusaha untuk menantang dan menghapus struktur kekuasaan kolonial yang masih ada. Intelektual seperti Frantz Fanon, Edward Said, dan Gayatri Spivak telah berperan penting dalam pemikiran postkolonial.

Ilustrasi Michel Foucault. Foto: Wikipedia.com
Ilustrasi Michel Foucault. Foto: Wikipedia.com

Postmodernisme mempertanyakan konsep tradisional tentang kebenaran, realitas, dan identitas, dengan menekankan peran bahasa dan konstruksi sosial dalam membentuk pemahaman kita tentang dunia. Tokoh-tokoh seperti Michel Foucault, Jean Baudrillard, dan Jacques Derrida telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemikiran postmodern.

Sehingga dalam memahami ideologi-ideologi politik modern dapat membantu masyarakat untuk menghargai perspektif-perspektif yang berbeda dan membuka ruang untuk dialog yang konstruktif dalam membangun masa depan politik yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Maka, Dalam politik modern, terdapat banyak ideologi yang berbeda-beda yang mempengaruhi dunia politik saat ini. Penting bagi masyarakat untuk memahami beragam ideologi ini agar dapat memahami kompleksitas politik di zaman sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun