Mohon tunggu...
A. Latif
A. Latif Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Efektifkah Urine sebagai Specimen Tes Napza Balon Kepala Daerah?

19 Maret 2016   07:20 Diperbarui: 20 Maret 2016   13:45 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu konsentrasi di atas tidak absolut tergantung antara lain kecepatan ekskresi (pengeluaran) zat sisa dari tubuh, jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi setelahnya dan juga factor-faktor lainnya misalnya kecepatan metabolisme tubuh.

Dari hal tersebut, dalam sidak-sidak Napza pemilihan specimen urine adalah hal yang tepat selain bisa juga memakai specimen darah dan air liur. Tetapi untuk tes Napza yang terencana misalnya tes Napza dalam tahapan Pilkada apakah pemilihan urine sebagai specimen adalah tepat ? Dari waktu konsentrasi di atas, dirasa tidak/kurang tepat. Mengapa? Karena jika tujuan pemeriksaan adalah untuk mencari “pemakai” atau “pengadat” maka hal tersebut bisa diantisipasi dan dimodifikasi oleh orang yang akan diperiksa (pasien). Guna lolos dalam pemeriksaan Napza, si pasien apalagi seorang bakal calon kepala  atau wakil daerah tentunya didampingi oleh para konsultan dan para professional. Para konsultan tersebut pastinya bisa memberikan saran dan masukan sesuai kompetensinya sehingga pasien ini akan lolos (tidak terdeteksi) saat pemeriksaan. Misalnya, supaya lolos dari tes Napza dengan sample urine pastinya si pasien akan disarankan oleh konsultannya untuk menyetop konsumsi Napza minimal 2 minggu setelah pemakaian terakhir disamping kemungkinan pasien akan diberi therafy khusus misalnya dengan banyak minum atau bahkan diberi therafy diuretik guna menguras cairan tubuh sehingga zat-zat Napza yang dikonsumsi sebelumnya bisa hilang atau paling tidak berkurang berkurang konsentrasinya di bawah ambang cut off (batas konsentrasi deteksi) zat Napza tersebut.

Kalau begitu, specimen apa yang paling tepat dipakai? Rambut adalah pilihannya karena konsentrasi zat aktif yang lama serta juga mudah mendapatkannya. Masalahnya sekarang, sudah siapkah sarana prasarana dan SDM bangsa kita untuk melakukan pemeriksaan Napza dengan specimen rambut ini dikarenakan sepengetahuan penulis sampai sejauh ini tidak semua laboratorium di setiap propinsi di Indonesia mempunyai peralatan dan kemampuan untuk pemeriksaan ini. Mungkin bisa dilakukan di BNN pusat atau di Balai Laboratorium Doping dan Napza Nasional – Labkesda DKI Jakarta di mana penulis sebelumnya pernah mengikuti dan memperoleh sertifikasi sebagai petugas pemeriksa dan penanganan sampling Napza.

 

Demikian,

Salam Indonesia Bebas Napza

Palembang 19 Maret 2016

 

Referensi :

Balai Laboratorium Doping dan Napza Nasional – Labkesda DKI Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun