Mohon tunggu...
Abd Hadi
Abd Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Suka baca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sandal Shop Sambiyan: Harapan dan Perjuangan

30 Juni 2024   05:03 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:49 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah desa yang terpencil, di mana kehidupan sederhana dan tradisional masih terus berlangsung, kesederhaan tersebut juga mempengaruhi berjalannya perekonomian di desa tersebut. Perekonomian yang cenderung tertinggal membuat masyarakat tidak begitu sejahtera. Namun meskipun desa terpencil, didesa tersebut masih ada pedagang, dan dagangannya tersebut di jual pada pasar-pasar tradisional terdekat, pedagang tersebut memiliki dagangan sandal.

Pedagang tidak bisa membuka toko sandal seperti yang dilakukan orang-orang kota dan menunggu pelanggan di tokonya. Sebaliknya, dia harus menjual barang dagangannya ke pasar-pasar tradisional yang berada di desa-desa lain sampai antar kecamatan. Ini berarti bahwa pedagang sering tidak berada di rumah karena barang dagangnya yang berada ditengah desa, dan dijual dipasar.

Setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Jumat, dan Sabtu, pemilik dagangan akan berjualan di pasar yang bernagkat dari jam 4.30 hingga pulang sekitar jam 13.30. Untuk membeli barang secara grosir pada agen padagang (kulakan barang yang akan dijual di pasar), dia harus pergi ke Surabaya, dari Desa Sambiyan, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan. Perjalanan ini memerlukan waktu sekitar 3 jam, dan sering kali menghadapi tantangan macet karena salah satu akses utama di Bangkalan rawan macet.

Pada saat ini, meskipun barang dagangannya berada di desa terpencil dan jauh dari keramaian, pemilik usaha berencana mengembangkan bisnisnya dengan cara membuatkan alamat bisnisnya di google maps, membuat promosi berbentuk digital agar orang-orang tau bahwa di desa terpencil tersebut ada pedagang. Di alamat mapsnya itu bernama "Sandal Shop Sambiyan" harapannya agar usaha ke depannya semakin maju.

Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah pentingnya ketekunan dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Meskipun masyarakat desa tersebut menghadapi kesulitan dalam perekonomian dan harus berusaha keras untuk menjalani hidup mereka, mereka tidak menyerah dan terus berusaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi keluarga mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun