Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Antara Etos Kerja dan Loyalitas

28 September 2023   22:45 Diperbarui: 28 September 2023   23:03 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam memenuhi tanggungjawab sehari-hari kita butuh yang namanya keseriusan dan kedisiplinan. Dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam dunia kerja. Keseriusan akan membawa seseorang fokus pada yang dia bidangi dalam pekerjaannya. Keahlian dalam sebuah profesi tertentu akan sangat bergantung pada kecakapan dan jam terbang. Seorang dokter akan dilihat dari kemampuan dan prestasinya. Sejauhmana kinerjanya dan sudah sampai dimana jam terbangnya melayani pasien. Begitupun seorang guru, dan profesi lainnya. 

Bukan hanya itu, Kedisiplinan juga mempengaruhi tingkat keseriusan seseorang dalam bekerja. Disiplin tanda orang tersebut menghargai waktu. Disiplin juga sebuah simbol dalam bertindak dan memberikan contoh yang baik untuk orang lain. Oleh sebab itu, jika seseorang ingin lebih sukses harus terus belajar menggali potensi dirinya dengan serius dan mulai disiplin dengan waktu. 

Kemudian, yang tak kalah penting adalah etos kerja. Seseorang sering mengesampingkan bagaimana etos kerja yang bagus yang harus kita persiapkan di dunia kerja. Pertama, dalam memasuki dunia kerja kita harus  punya niat dan perencanaan yang matang. Orang terkadang cepat bosan bekerja karena tidak diawali dengan niat dan perencanaan yang matang. Tidak semua pekerjaan itu membutuhkan otot kita, tapi terkadang kita diterima bekerja disuatu tempat karena otak kita. Dan jangan lupa, perencanaan yang bagus akan melahirkan konsep yang baik. Itu sebabnya, kita harus mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja. 

Kedua, totalitas dan etika. Terkadang, kita acuh tak acuh bekerja karena kita malas dan tidak totalitas. Jangan pernah punya niatan bekerja hanya butuh gaji saja. Orang-orang yang bekerja karena gaji saja orang itu tak akan berkembang. Apalagi bekerja hanya mengandalkan orang lain karena berbasis kedekatan. Hal itu meracuni pikiran kita dan membuat kita menjadi ketergantungan, minim prestasi, malas dan merasa tak punya beban. Adanya kita disana sama saja tak bisa berbuat kemajuan dan cenderung berkinerja buruk. Itu sebabnya, bekerja butuh totalitas dan etika. Total tak punya etika kerja yang baik sama saja dengan buruk rupa. Semuanya harus seimbang. 

Ketiga, Kecakapan memimpin dan tangguh. Orang bekerja harus punya yang namanya kecakapan. Baik dalam kerangka berfikir, bertindak dan kecakapan kepemimpinan. Orang yang punya kecakapan seorang pemimpin dia akan bijak dalam menentukan dan selalu memberikan manfaat bagi rekan kerjanya. Dan yang tak kalah penting adalah ketangguhan dalam setiap menerima tantangan dan masalah yang dihadapi. Orang yang tangguh tak akan surut dalam keadaan apapun. Tegar saat dihantam badai dan topan. Itulah kenapa ketangguhan dalam dunia kerja sangat dibutuhkan. 

Selain Etos kerja, kita juga membutuhkan loyalitas. Orang bekerja itu pasti ada nahkoda dalam suatu perusahaan atau pimpinan dalam sebuah lembaga. Untuk itu, dibutuhkan loyalitas antara bawahan dan pimpinannya. Begitupun sebaliknya, seorang pimpinan juga harus memperlihatkan loyalitasnya pada bawahannya. Sehingga akan terbangun simbiosis dalam dunia kerja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun