Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melawan Rasa Malas dan Konsisten Menulis di Blog

26 Januari 2023   07:31 Diperbarui: 26 Januari 2023   13:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masuk Resume ke-8, gelombang-28 dengan tema, Komitmen Menulis di Blog. Dengan Narasumber, Drs. Dedi Dwitagama, M.Si., Moderator, Sigid PN, S.H. ( 25 Januari 2023).

Cukup berbeda dengan pertemuan sebelumnya, Malam ini pertemuan dengan Via Zoom Meeting. Pertemuan ke- 8 dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara ( KBMN) PGRI Gelombang ke-28. Meski tak mengikuti zoom secara langsung, saya  mengikutinya melalui channel youtube. Dimana yang menjadi pembicara merupakan seorang motivator terkenal, penulis blog dan buku yakni, Bapak Dedi Dwitagama, yang dimoderatori oleh Sigit PN.

Pertemuan tersebut dimulai oleh pembicara dengan mempersilahkan masing masing perserta untuk mencari biodata dari pembicara melalui internet dan dipersilahkan untuk berbicara diforum zoom.
Pak Dedi, sapaan akrabnya. Beliau Adalah seorang motivator yang luar biasa yang biasa memberikan dorongan dan semangat untuk semua kalangan baik itu guru dan siswa di sekolah. Namun, materi yang akan disampaikan adalah focus menulis blog. 

Menulis di blog tidak sama menulis di kertas atau membuat sebuah tulisan yang biasa-biasa saja. Menulis di blog butuh strategi dan gaya agar tulisan kita dibaca banyak orang.
Tujuannya, agar pembaca bisa memahami apa yang kita tulis, dan dapat memberikan manfaat terhadapa tulisan yang kita sampaikan kepada pembaca. Bukan itu saja, dalam pertemuan malam ini harapan-nya peserta yang hadir dapat selalu konsisten dalam menulis diblognya masing masing.

Mengawali materi, Pak Dedi mengingatkan kembali pada kita semua tentang guru idola.

 "Masih ingat guru idola, yang mengajarkan kita semua pada waktu sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah atas. Guru yang menurut kita terbaik diantara guru yang lain disekolah tersebut. Namun, sekarang ketika kita cari nama guru idola kita tersebut dimesin pencarian google nama guru kita tidak ketemu. Kenapa, karena menurut pembicara guru idola kita tidak produktif. "

Dulu, dunia digitalisasi tak secanggih hari ini. Akan tetapi, seharusnya guru idola mereka menjadi sebuah tulisan yang terpatri di sebuah dinding blog.Hal sederhana, akan tetapi butuh konsistensi. 

"Untuk sekarang ini walaupun kita sudah lulus dalam seleksi guru penggerak, apa bila kita tidak produktif untuk menghasilkan hal yang baru maka kita akan hilang dan tidak bisa dikenal oleh masyarakat lainya."

Begitu pentingnya sebuah karya, sehingga kita bisa meninggalkan jejak-jejak tulisan yang bisa dinikmati semua orang dan membekas tak tergerus oleh jaman.

"Kita dapat membuat berbagai karya , akan tetapi cara mudah kita untuk dapat dikenal dan dikenang orang dengan jalan menulis."

Lalu, Bagaimana menjadi guru produktif?

Guru produktif merupakan guru yang dapat melakukan sesuatu ditengah kesibukannya dan bisa menghasilkan sesuatu. Banyak orang yang pintar, akan tetapi dia malas menulis. Sehingga, orang itu lama- kelamaan menjadi orang yang tak produktif. Produktif dimaksudkan agar kita melakukan semua yang kita inginkan sesuai yang disepakati dan tentunya konsisten terhadap diri kita sendiri. Sehingga, kita bisa menghasilkan sebuah karya yang terbaik.

"Guru yang bukan hanya dinilai dari seragam, guru yang berani keluar dari zona nyamannya melakukan sesuatu diluar kebiasaan dia sebagai guru. "

Hari ini seorang guru harus melakukan hal yang beda dari biasanya. sehingga, guru tak hanya pintar bicara akan tetapi dia dapat dilihat karya nya.

"Guru produktif itu penuh dengan percaya diri yang tinggi, memiliki penghasilan yang lain. Dan mampu mengenalkan sekolahnya dengan hal hal yang bermanfaat."
Kebutuhan guru bukan itu saja, sekarang ini kecanggihan dunia teknologi harus kita manfaatkan dengan baik. Salah sayunya adalah blog.

Banyak orang mempunyai blog, akan tetapi banyak diantara mereka yang kadang malas dan tak konsisten menulis di blognya. Alasannya banyak dan bermacam-macam, karena kegiatan padat, banyak tugas dan lainnya. Sehingga menulis di blog seperti sebuah tekanan yang akan menghambat aktivitas kita sehari-hari.

Berikut tips untuk dapat dijadikan rujukan agar kita menulis konsisten diblog:

1.    Tentukan tujuan tulisan kita agar kita dapat focus dalam menulis diblog

2.    Buatlah outline agar tulisan kita terarah dan mudah dipahami

3.    Mulailah menulis sekarang

4.    Selesaikan tulisan kita

5.    Segera dipublish

6.    Ikutlah komunitas penulis sehingga terjaga semangat kita

7.    Membaca tulisan orang lain

8.    Perkenalkan diri kita kepada orang lain.

9.    Ikut berorganisasi

Pemikiran yang luar biasa Pak Dedi ini, membuka pikiran saya untuk bisa lebih produktif. Apa yang beliau sampaikan, seolah itu yang terjadi dan sya rasakan selama ini.

Kita hanya bisa menulis di dinding blog kita masing-masing. Namun, kita tak pernah sadar kadang kita memang belum konsisten terhadap apa yang kita tulis. Terima kasih Pak Dedi, moderator dan teman-teman KBMN yang masih setia belajar sampai saat ini. Semoga kita bisa belajar bersama dan menjadi hebat seiring waktu dan takdir kita Masing-masing. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun