Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anakku Akhirnya Tertolong

31 Desember 2022   18:22 Diperbarui: 31 Desember 2022   18:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Poto- Istimewa. 

Mendung begitu pekat, tiupan angin kencang datang dan pergi mengelilingi pusaran langit. Pohon-pohon tumbang berserakan dijalanan. Cuaca sangat buruk,hujan begitu lebat mengakhiri pergantian tahun yang tinggal beberapa jam. 

Seketika jalanan menjadi lengang, pengemudi sepeda dan mobil-mobil pun menepi memarkirkan diri di pertokoan. Anak kecil itu menggigil kedinginan dipangkuan ibunya. Wajahnya begitu pucat, matanya yang mulai sayu disertai kucuran air yang mengalir dari hidungnya. Ayahnya yang memarkirkan sepedanya mulai panik, dan tak henti-hentinya dia memandang anaknya yang tampak kelelahan. 

Orang tua itu bernama Salim,dan istrinya bernama Sutinah. Sedangkan anaknya bernama Sulaiha yang sedang sakit. Sudah dua hari anaknya demam,disertai batuk dan sedikit flu. Mereka berdua bermaksud ingin membawa anaknya ke dokter yang ada di kota. Namun, diperjalanan hujan turun begitu derasnya sehingga mereka berteduh menghentikan perjalanannya. 

" Nak... Nak..!" orang tua itu memanggil anaknya. Dan ibunya pun tak kuasa menahan air mata. 

Ibu itupun minta tolong "Tolong, tolong kenapa anak saya ini."teriak ibu itu sambil menangis. 

Sontak, orang-orang yang berteduh di pertokoan datang berduyun-duyun menghampiri ibu itu. 

" Ada apa bu, kenapa?"kata salah seorang dari mereka.Beberapa orang datang berlarian ingin menolong keluarga itu. 

" Anak saya tak sadarkan diri pak" jawab suami ibu yang minta tolong itu. 

" Gimana ini, ada yang punya minyak kayu putih?"tanya seorang pemuda, yang berjaket putih pada orang-orang sekitar. 

" Ada mas."jawab perempuan disamping pemuda itu."Mana-mana, cepetan!.Tolong yang punya selimut, atau kain hangat tolong pinjamkan dulu."teriaknya lagi pada orang-orang. 

" Ada.Sebentar mas, saya ambilkan di mobil." Lelaki yang berkaos hitam itu, berlari kearah mobilnya dan mengambil selimut.Orang ini, bernama Rahem, pengusaha kaya raya di desa Tenonan Manding. 

" Ini mas selimutnya"dengan cepat selimut itu diberikan pada pemuda itu. " Tolong bantu saya dik, memakaikannya pada anak itu. 

" Baik mas."selimut pun di pakaikan pada anak itu. Sambil menggosokkan minyak kayu putih ke kaki anak itu, pemuda itu teriak lagi. 

"Tolong bantu saya carikan air hangat, anak ini mengalami step dan butuh segera ditangani"kata pemuda yang tampak mulai panik.Keringat di dahinya bercucuran tak kuasa dibendung. 

Teriakan histeris ibunya pun kian memuncak, " Gimana mas, anak saya?"tanya ibu itu yang sudah pasrah. 

" Sabar bu, semoga anak ibu segera bisa di selamatkan.Banyak istighfar yah bu"jawab pemuda itu menenangkan si ibu. 

Dan anak itu pun di kompres.Tiba-tiba anak itu menggerakkan tangannya dan mulai memanggil ibunya. 

" Ibu... Ibu....".Sambil menangis, ibu itu mulai agak lega. " Alhamdulillah, yah nak.Ibu disini" jawab ibu itu disamping anaknya. 

"Terima kasih banyak mas" kata si ayah. 

Lalu dia mengambil handphone di sakunya, dan mulai menghubungi seseorang. " Halo, tolong datangkan ambulance ke pertokoan sebelum pom bensin.Ada anak kecil mengalami step, tolong cepetan!"tutup Doni mengakhiri panggilan telponnya. 

Tiu... Tiu...Suara nyaring ambulan mulai terdengar. Pemuda itu mulai mempersiapkan si anak untuk dibawa ke puskesmas terdekat guna mendapatkan penanganan  serius. 

" Pak, buk, ambulan sudah tiba.Anak ibu harus segera dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.Nanti ibu bisa langsung berkonsultasi pada dokter disana."

" Baik mas.Terima kasih banyak atas pertolongannya. Semoga kebaikan mas dan orang-orang di sini dibalas oleh Tuhan yang Maha Kuasa. "

" Iyah pak,sama-sama " jawab pemuda itu sambil tersenyum. Kemudian, anak itu dibawa ke puskesmas terdekat guna mendapatkan perawatan intensif. 

Pemuda itu, ternyata bernama Doni.Dia ternyata seorang perawat Puskesmas Manding yang tak jauh dari pertokoan itu. Sedangkan, perempuan di sebelahnya adalah Ita istrinya.Ita berprofesi sebagai guru di sekolah dasar. Kebetulan Doni lepas tugas, mereka hendak pergi ke rumah orang tuanya di Ambunten. Doni tinggal di daerah perumahan di daerah kota. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun