" Hus.. Hus.., jangan sembarangan pek."kata Buhari mengingatkan. " Kalau ular penunggu biasanya besar dan tak tampak seperti ular biasa. Dan biasanya punya kekuatan mistis."lanjut Pak Harun dalam ceritanya.Â
" Wah, ngeri juga yah Pak."sambung Yudi yang mulai ketakutan mendengar cerita Pak Harun. " Apa ada yang sudah pernah melihat ular itu yah Pak?"tanya Adi penasaran.Â
"Iyah, Ular itu katanya besar dan berwarna putih.Menurut cerita, ular itu bisa berubah wujud menjadi wanita yang sangat cantik. Dan hanya orang yang berhati baik saja yang bisa bertemu dengannya." kata pak Harun yang memberi rasa penasaran pada anak-anak itu.Â
" Kabarnya yang meninggal kemarin itu juga tumbal di makan si Ular Putih."kata Pak Harun. " Terus... Terus gimana pak? "sahut anak-anak." Makanya dari sekarang jangan suka main kesana lagi."ucap pak Harun menasehati.Â
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara yang memanggil Pak Harun. " Pak Harun, Pak Harun.. " Suara itu semakin keras terdengar dan anak-anak pun mulai ikut menyahut menjawab panggilan itu.Â
Ternyata suara itu, suara Pak jufri yang memanggil pak Harun. Pak jufri adalah tuan tanah yang ada di desa Nyapar sebelah barat daya kota Sumenep.Â
" Iyah Pak, saya disini!"jawab Pak Harun.Â
" Ada apa pak?"tanya Pak Harun. "Begini pak, saya besok mau nanam jagung dan butuh sawah saya dialiri air", jawab Pak Jufri.Â
" Baik pak, besok pagi-pagi saya aliri airnya ke sawah bapak."kata Pak Harun.Suasana mulai terlihat terang,matahari sudah mulai meninggi menandakan kalau hari sudah beranjak siang dan Pak Harun mulai mengakhiri ceritanya. " Sudah siang, ayo kita pulang " Kata pak Harun.Â
" Iyah pak.Mari pulang teman-teman!"kata Adi mengajak temannya pulang.Â
Dengan rasa penasaran, mereka akhirnya pergi meninggalkan tempat itu. Dan mereka kembali ketempat tinggalnya masing-masing.Â