Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Belajar Bahasa dan Tradisi Madura

25 Desember 2022   11:11 Diperbarui: 27 Desember 2022   02:19 3011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen Poto- Istimewa) . 

Bahasa Madura adalah bagian dari peninggalan tradisi yang ada di Nusantara. Bahasa Madura  merupakan bahasa Sehari-hari di pulau garam tersebut. Meskipun Sama-sama orang Madura, bahasa mereka memiliki logat dan ciri khas tersendiri, bahkan gaya dan pemaknaanya juga banyak tidak sama. Berikut contoh kata dan kalimatnya. 

Sengko', engkok, abha', abha' dibi', kaula, abdina. 

Sengko'artinya saya ( bahasa Indonesia) 

Engko' artinya aku ( bahasa Indonesia). Pemaknaan kalimat ini sama cuma pemakaian yang kadang berbeda. Engkok/ sengkok digunakan pada orang yang seumuran dan teman, atau pada anggota keluarga saja. Sedangkan, abha'/kaula /abdina. Mempunyai arti yang khusus dengan tempat waktu yang berbeda. Kaula/ abdina digunakan untuk bahasa halus dan biasanya digunakan pada lawan bicara yang notabeni lebih tua atau yang sudah berumur. 

Bahasa Madura bagian dari bahasa yang sangat unik dan menantang.  Karena belajar bahasa ini juga harus pintar belajar tentang dialegnya. Apalagi, empat kabupaten ini juga punya ciri khas yang berbeda satu sama lain. Baik dalam tatanan penulisan dan pengucapan. Belajar bahasa ini juga butuh waktu dan kepekaan yang tinggi untuk bisa lancar dan bisa secara sempurna. Sedangkan, ada banyak kata yang mempunyai makna dan lafal yang beda jauh dengan kata asalnya. Contohnya kamu ( bahasa Indonesia). Dalam bahasa Madura bekna, been, heda, sampeyan/ ampeyan dan ajunan. 

Kata bekna/been/heda mempunyai arti kamu. Namun, setiap kabupaten di Madura menggunakan kata ini juga tak sama. Seperti penjelasan berikut. 

Bekna digunakanakan orang Madura di Sumenep. Sedangkan, bergeser ke Pamekasan sudah menggunakan been. Sedangkan, heda hanya digunakan oleh orang sampang dan bangkalan. Unik bukan, yang jelas belajar bahasa Madura harus bisa berteman dan beradaptasi langsung dengan dilingkungan orang Madura baru kamu akan mulai paham dan belajar. Jadi, mulailah dari sekarang mencari teman orang Madura jika kamu penasaran dan ingin belajar. 

Sedangkan dari sisi postur dan letak juga wilayah Madura juga punya daerah yang unik dan menyenangkan. Baik dari makanan khasnya juga tradisi yang ada di pulau garam ini. Tradisi di Madura mempunyai khas yang eksotik dan masih terjaga sampai sekarang. Meskipun, ada banyak deretan pantai dan daratan tinggi tradisi di Madura masih tergolong terjaga budayanya. Budaya dan tradisi Madura ada yang masih utuh dan tak dapat ditiru. Di Madura, tradisi sungkeman hampir tiap hari dan tak usah menunggu lebaran. 

Selain itu, budaya kesenian seperti Ludruk, topeng dalang, mamaca, samman, hadrah, sintung, muangsangkal, saronin, jaran kencak, serek, kerrapan sapi, sape sono', gebay/karya, rokat tasek, nyadar, cahe, arebba dan damar korong. Masih banyak tradisi dan budaya lainnya yang belum penulis ketahui di masyarakat. Namun kesenian tradisi dan budaya tersebut masih ada dan dilaksanakan di masyarakat Madura. 

Bahkan, Ada juga seni ukir, wisata alam, pantai dan religi yang terkenal yang ada di Madura. Sedangkan, makanan khas di Madura juga banyak. Bebek sinjay, nasi kepal, Bebek songkem, rujak selingkuh, soto, Campor Madura,korket, bepel, gettas, kettuk, kaldu, carancam, olak becca, palotan pendhang, apen, corli, kettuk,marning,tettel, rasol, sate Madura, mentho, tajin orak dan jelebiya. Dan masih banyak lagi makanan khas lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun