Mohon tunggu...
ABD GHOFUR
ABD GHOFUR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Desainer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pembelajaran Moral dan Nilai-nilai Berbagi melalui Salam Tempel (THR) saat Lebaran bagi Anak-anak

24 April 2024   06:30 Diperbarui: 24 April 2024   06:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lebaran merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjadi waktu untuk merayakan kesuksesan menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, Lebaran juga merupakan momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan serta berbagi. Dalam konteks ini, tradisi salam tempel (pembagian THR) menjadi simbol yang sangat penting.

Salam tempel (pembagian THR) merupakan momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang, terutama anak-anak di Indonesia saat lebaran. Bagi kebanyakan orang tua, momen ini tidak hanya sekadar memberikan kebahagiaan atau kesenangan saja pada anak-anak, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak, seperti moralitas dan keberbagian.

 Pertama-tama, salam tempel (pembagian THR) ini dapat menjadi pembelajaran moral bagi anak-anak tentang pentingnya berbagi dengan sesama dan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya penghargaan terhadap kerja keras dan pengorbanan. Anak-anak diajarkan bahwa salam tempel (pembagian THR) ini bukanlah sekadar hadiah, melainkan bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan oleh orang tua atau keluarga mereka, bukanlah semata-mata tentang menerima, tetapi juga memberi. Mereka dapat melihat bahwa keluarga mereka menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk berbagi dengan sesama, terutama pada orang-orang yang membutuhkan, seperti keluarga yang kurang mampu atau yang sedang mengalami kesulitan finansial. Dengan demikian, anak-anak belajar untuk menjadi individu yang peduli dan peka terhadap kebutuhan orang lain di sekitar mereka.

 Kedua, momen ini juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab dan pengelolaan keuangan pada anak-anak. Mereka dapat memanfaatkan momen ini untuk melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan pengelolaan dana, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya mengatur keuangan dengan bijaksana. Anak-anak diajarkan untuk memahami bahwa uang bukanlah semata-mata untuk dinikmati sendiri, tetapi juga untuk dipertanggungjawabkan dengan cara yang bertanggung jawab, seperti pada momen di atas yang di mana orang tua bertanggung jawab untuk mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya memahami bahwa uang bukanlah semata-mata untuk dinikmati sendiri, tetapi juga untuk membantu orang lain dan membangun kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan.

Lebaran juga merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan. Melalui salam tempel (pembagian THR), anak-anak diajak untuk merasakan momen kebersamaan dengan anggota keluarga dan kerabat lainnya. Mereka belajar bahwa kebahagiaan yang dirasakan bersama-sama jauh lebih berarti daripada kebahagiaan individu. Solidaritas dan kebersamaan yang ditanamkan dalam tradisi salam tempel (pembagian THR) ini akan membantu memperkuat hubungan antaranggota keluarga dan membangun fondasi yang kuat untuk memperkokoh persaudaraan di antara mereka.

Selanjutnya, melalui pemberian THR, anak-anak juga dapat memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya terkait dengan materi atau kepemilikan, tetapi juga dengan kualitas hubungan antarmanusia. Mereka belajar bahwa kebahagiaan yang hakiki bukanlah hasil dari kepemilikan, tetapi dari kesediaan untuk berbagi, memberi, dan peduli terhadap sesama. Ini adalah pembelajaran yang sangat berharga dalam membentuk karakter mereka dan membantu mereka tumbuh sebagai individu yang peduli, baik, dan peka terhadap kebutuhan orang lain di sekitar mereka.

 Selain itu, momen ini juga dapat menjadi momentum untuk memperkuat hubungan keluarga. Proses bersama-sama merencanakan da;n melaksanakan pembagian THR (salam tempel) dapat menjadi waktu yang berharga bagi keluarga untuk saling berkomunikasi, berkolaborasi, dan membangun kebersamaan. Anak-anak belajar bahwa momen-momen seperti ini bukan hanya materi, tetapi juga tentang menciptakan ikatan emosional yang kuat dalam keluarga mereka.

 Di samping itu, tradisi pemberian THR juga memperlihatkan kepada anak-anak bahwa kebahagiaan tidak hanya terkait dengan materi atau benda-benda fisik semata. Lebih dari itu, kebahagiaan sejati dapat dirasakan ketika kita mampu memberi arti pada hubungan antarmanusia dan menjalani kehidupan dengan penuh makna dan kebaikan hati. Melalui momen ini, anak-anak belajar bahwa kebahagiaan yang hakiki bukanlah hasil dari kepemilikan, tetapi dari kesediaan untuk berbagi, memberi, dan peduli terhadap sesama.

 Kesimpulannya adalah bahwa tradisi salam tempel (pembagian THR) saat Lebaran bukan hanya tentang memberikan hadiah kepada anak-anak, tetapi juga merupakan momen penting untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan keberbagian. Orang tua menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi, tanggung jawab keuangan, solidaritas, dan kebahagiaan sejati yang berasal dari hubungan antarmanusia. Lebaran juga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan keluarga melalui komunikasi, kolaborasi, dan membangun ikatan emosional. Kesimpulannya, momen salam tempel tidak hanya tentang materi, tetapi juga tentang menciptakan makna dan kebaikan hati dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun