Para punggawa partai “Anti Ahok” yang duduk di pemerintahan mungkin gampang “ditaklukkan” oleh Mega, karena taruhannya jabatan yang tengah mereka emban sekarang ini. Tapi bagi partisan yang tidak punya jabatan apa-apa di pemerintahan, tentu bukan barang mudah untuk menaklukannya, karena mereka tidak punya beban apa-apa ke partai/Megawati.
Mengusung Risma pun bukan tanpa resiko. Menyatukan pro Ahok dan anti Ahok di Jakarta bagi Mega barangkali bukan hal yang sulit, tapi meredam “kekecewaan” warga Surbaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya apakah Mega bisa? Sabda pandito ratu kah? Segalanya masih mungkin, Ahok mungkin, Risma pun mungkin. Tapi pro Ahok (di PDIP) termasuk Wagub Djarot sangat yakin Megawati akan merekomendasi pasangan Ahok-Djarot untuk maju di Pilgub DKI 2017 nanti.
Tapi kalau kata Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro memprediksi petahana Basuki Tjahaja Purnama bukan pilihan PDI Perjuangan untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Siti menilai, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu lebih cenderung memilih kader internal untuk dicalonkan, dan itu mengarah kepada Tri Rismaharini (jpnn). Jika pilihan jatuh ke Risma, semua parpol selain Golkar, Nasdem dan Hanura pasti akan senang, riang gembira menyambutnya. Bu Ketum, Ahok ataukah Risma yang akan Ibu pilih? Waspadalah! (Banyumas; 19 September 2016)
Bacaan; kompas, smcetak, jpnn, RCTI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H