Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Sih Salah Sutiyoso?

3 September 2016   14:10 Diperbarui: 3 September 2016   14:21 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi telah resmi mengajukan nama mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri, Budi Gunawan(BG) untuk menggantikan Sutiyoso sebagai Kepala BIN. Surat resmi pun telahdikirim oleh Mensesneg Pratikno ke Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat kemarin(2/9). Dalam surat bernomor R-58/Pres/09/2016 yang ditandatangani langsung oleh Jokowi menyebutkan bahwa alasan pergantian Kepala BIN tersebut dilatari oleh alasan penyegaran dan peningkatkan kinerja BIN. 

Penyegaran iya, alasan ini sedikit “rasional” karena usia Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso sudah 71 tahun. Seudah terlalu “sepuh” menjadi pejabat tinggi negara sekelas BIN. Tapi alasan peningkatan kinerja apakah bisa dipertanggung jawabkan? Apakah selama ini Bang Yos yang sudah sepuh tidak mampu bekerja? Salah apakah pensiunanjenderal bintang tiga ini? Diangkat menjadi Kepala BIN 15 Juli 2015 dan akan pensiun bulan-bulan ini, itu artinya pria kelahiran Semarang 6 Desember 1944 itu hanya menjabat di BIN setahun lebih sedikit.

Selama kurang lebih setahunan, sebagai Kepala BIN, mantan Gubernur DKI dua periode ini, meskipun sudah “sepuh” tergolong berprestasi di dalam melaksanakan tugas. Bang Yos berhasil mengajak Din Minimi dan pasukannya kembali bergabung ke masyarakat, tanpa harus ada kekerasan, apalagi tetesan darah. Beberapa kombatan Papua juga “ikhlas” turun gunung berkat nego Bang Yos.

Para teroris di Poso juga ada yang menyerahkan diri melalui BIN. BIN pun berhasil menangkap koruptor seperti Samadikun Hartonodan Totok, yang sudah bertahun-tahun buron di luar negeri. BIN dalam waktu sekitar 30 menit juga berhasil membantu menarik pajak Rp 400 milyar dari WP yang kasusnya sudah inkrah tapi tidak mau membayar. (Drajad Wibowo) 

Hampir tidak ada “kesalahan” Bang Yos selama menjabat menjadi Kepala BIN. Tapi nasibnya hampir sama dengan Anies Baswedan yang harus “ikhlas” lengser dari kursi Kementerian Pendidikan, padahal ia adalah mantan Ketua Tim Sukses pemenangan Jokowi-JK.  Sayang Anies bukan ketua partai, meskipun tidak punya “kesalahan” fatal selama menjadi menteri, ia harus rela menjadi “korban” tawar-menawar politik di level Istana.

Bang Yos tampaknya juga akan mengalami hal yang sama dengan Anies Baswedan. Memang, Bang Yos punya partai yaitu PKPI, tapi karena partainya tidak punya suara di perlemen, maka nilai tawarnya menjadi sangat “rendah”. Coba kalau saja PKPI ‘”sebesar” Hanura yang dinahkodai Wiranto? Meskipun sudah “sepuh” Bang Yos belum tentu akan berhenti di tengah jalan ketika baru memimpin BIN setahunan. Jadi kesalahan Bang Yos (kemungkinan) karena hanya menjadi (mantan) Ketua partai gurem sekelas PKPI.

Tapi isu ini langsung dibantah oleh Wapres Jusuf Kalla. JK menuturkan masa jabatan Kepala BIN itu tidak terikat dengan waktu tertentu. ”Ini sesuai dengan pertimbangan pak presiden bahwa ini perlu diganti dan tidak perlu diganti. Ini termasuk hak prerogatif presiden,” ujar JK kemarin sebagaimana dikutip radarmas. Salah satuyang dijadikan pertimbangan untuk penggantian Bang Yos adalah karena yang bersangkutan akan genap berusia 72 tahun pada 6 Desember itu. Pak JK juga 15 mei 2016 yang lalu juga sudah genap 74 tahun, hayoo “sepuh” mana Ban Yos sama Pak JK? coba? Hehe.. (Banyumas; 02 September 2016) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun