Saya dibesarkan di sebuah desa miskin di Indonesia. Saat itu saya baru berusia 17 tahun, saya dibawa ke Los Anglesdengan janji akan dipekerjakan sebagai seorang pengasuh. Namun sebaliknya, sayajustru menghabiskan waktu selama tiga tahun menjadi pembantu rumah tangga dandiperlakukan dengan semena-mena.
Akhirnya saya memiliki keberanian untuk melarikan diri dari perbudakan tersebut, saya lalu menemukan tempat / lembaga penghapusan perbudakan. Setelah saya mendapatkan dukungan yang saya butuhkan,saya menemukan kekuatan untuk mengorganisir penyelematan di seluruh penjurunegeri.
Sebelum perdangan manusia mulai menangkap perhatian kita, sebelum ada perlindungan hukum untuk mengidentifikasi danmelindungi korban, bahkan sebelum saya melarikan diri, Hillary Clinton sudahberjuang untuk mengakhiri perbudakan modern. Dan sepanjang karirnya, Hillaryterus memeranginya.
Perdagangan manusia tidak hanya terjadi diluar negeri. Hal ini terjadi di sini di sekitar kita. Setiap hari sayamendengar cerita sama seperti yang saya alami. Namun saya masih terus berharap(itu diberangus).
Ada kesadaran mengenai dampak perdagangan manusia. Ada yang berusaha menyelamatkan korban dari komunitas bisnis kita dangereja. Dan ada komitmen yan gerus berkembang untuk menemukan solusi yang inovatif untuk memastikan bahwa generasi kita akan selamat (dari perbudakan). Saya memiliki harapan, terutama sekarang dimana Hillary Clinton tengahmencalonkan diri sebagai Presiden! Sebagai seorang pejuang dan pembela, saya memiliki harapan bahwa kita dapat (segera) menghakhiri perdagangan manusia. Terimakasih”.Lihat pidatonya disini ; youtube (Banyumas; 27 Juli2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H