KEEMPAT mitos kedelapan, setan dan iblis dibelenggu oleh Allah SWT agar tidak menggoda manusia. Mitos tentang setan dan iblis yang dibelenggu ini menimbulkan perntanyaan mendasar. Kalau semua setan dibelenggu, semua orang menjadi baik karena tidak ada godaan dari setan dan iblis. Maka makna puasa sebagai upaya untuk melawan hawa nafsu, menahan diri, tidak berlaku karena tidak ada tentangan dari setan. Jadi setan dan iblis tetap bebas menggoda manusia meskipun bulan suci Ramadhan.
TANGGAPAN: Secara fisik, hal ini memeng sulit dibuktikan karena setan adalah makhluk ghaib. Para ulama berbeda pendapat mengenai penafsiran hadist ini, bahkan ada yang meminta untuk tidak membahas hadist ini lebih jauh. Al Qurthubi mengatakan, ”Apabila anda ditanya tentang bagaimana pendapatmu tentang berbagai keburukan dan kemaksiatan yang banyak terjadi di bulan Ramadhan dan seadainya setan itu dibelenggu tentunya hal itu tidaklah terjadi?” Maka jawabnya adalah ,”Sesungguhnya bahwa kemaksiatan itu akan mengecil terhadap orang-orang yang berpuasa yang memelihara syarat-syarat puasanya dan memperhatikan adab-adabnya” atau ”Dibelenggunya sebagian setan sebagaimana disebutkan didalam sebagian riwayat yaitu riwayat Tirmidzi dan Nasai bahwa mereka yang dibelenggu adalah para pemimpinnya bukan seluruh setan” atau ” maksudnya adalah ”Meminimalkan kejahatannya di dalam bulan itu”
Ada yang berpendapat bahwa secara fisik setan tidak dibelenggu, tapi upaya untuk menggoda manusia itulah yang dibelenggu. Kalaupun di bulan Radamlan masih banyak kemaksiatan, karena pada dasarnya tanpa godaan setan pun nafsu manusia cenderung mengajak pada perbuatan buruk. “Sesusungguhnya nafsu (cenderung) memerintahkan berbuat kejelekan, kecuali (nafsu) yang mendapatkan kasih sayang dari Allah Swt”
KELIMA mitos kesembilan, berenang dan mandi keramas membatalkan puasa. Sepanjang tidak meminum air, tidak ada larangan untuk mandi, keramas dan bahkan berenang.
TANGGAPAN : Memang sebaiknya tidak berenang, atau jika terpkasa mandi keramas harus lebih berhati-hati. Sebab yang membatalkan puasa bukan hanya karena air yang masuk ke mulut (minum), tapi juga air yang masuk melalui 6 lubang manusia selain mulut, yakni dua lubang telinga, dua lubang hidung, satu lubang kemaluan, dan satu lubang dubur bila kemasukan air atau benda lainnya bisa membatalkan puasa. Piis Bang Ninoy, sekedar sharing, bila ada salah-salahnya mohon maaf, wallohu a’laam...
(Banyumas; 08 Juni 2016)
Met Sore Semua Kawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H