Di sisi lain, Indonesia yang kita cintai ini juga butuh tangan-tangan dingin yang mampu mengentaskan “kemiskinan” kita. Tim ekonomi pemerintah harus bisa bekerja secara efektif dan efisien mencarikan jalan keluar dari kemiskinan dan ketergantungan kepada lembaga-lembaga keuangan “asing” yang sekilas ingin memberikan bantuan, tapi senyatanya menjadi lembaga renternir yang menyusahkan kita.
Belum lagi, masyarakat kita di pedesaan yang notabene masyarakat miskin, butuh permodalan usaha, tapi karena tidak punya agunanuntuk mengajukan pinjaman, atau pun kredit lunak kepada bank-bank pemerintah, akhirnya mereka menggadaikan hidupnya kepada “bank plecit” atau “bank ucek-ucek” yang jelas sekilas membantu, tapi senyatanya “mencekik” leher masayakat kecil yang terbelit masalah keuangan dan permodalan.
Monggo lah, kami mewakili mereka yang tidak memiliki agunan apa-apa untuk pinjam ke bank negara, curhat kepada Bapak Presiden, carikan kami jalan keluar agar kami tidak “tercekik” setiap hari, sungguh sakitnya tuch di sini (sambil mengelus-elus kepala).. Oya, siapa yang terguncang dengan pidato Jokowi yang “makjleb!” itu? Jelas PBB, Israel, Bank Dunia, IMF dan ADB. Cepat atau lambat, nama-nama tersebut pasti akan bereaksi, sabar menunggu yah.. (Banyumas; 23 April 2015)
Selamat Siang Ajah!
Recomended :
Ciregol Ambrol, Jalur Tengah Jateng Terputus
Paus Fransiskus Dukung Kesepakatan Nuklir Iran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H