[caption id="attachment_377330" align="aligncenter" width="575" caption="Presiden Jokowi belakangan banyak mendapatkan kritik dan bully (foto; kompas)"][/caption]
|Trending Article| Sejak ribut-ribu DP mobil pejabat beberapa hari yang lalu, khusus hari ini di kompasiana berseliweran banyak sekali artikel terkait presiden tercinta kita, Bapak Ir. H. Joko Widodo atau yang lebih akrab dipanggil Jokowi. Ada enam artikel yang banyak mendapat kunjungan pembaca, pertama artikel kompasiner Giri Lumakto yang nangkring di kolom HL dengan judul “Sudahkah Anda Membully Jokowi Hari Ini?”, lima artikel lainnya mejeng di kolom TA, masing-masing berjudul “Bung Jokowi, Negeri Ini Mau Anda Bawa Kemana”(Bambang Setyawan), “Benar Kata Effendi Simbolon, Jokowi Tak Suka Baca” (Sembada Dora), “Kemampuan Jokowi Mengelola Negara Mulai Dipertanyakan” (Imam Kodri), “Jangan Pilih Jokowi Lagi di Pilpres 2019” (Wasiat Kumbakarna), dan “Langkah Berani Jokowi” (Susy Haryawan).
Isi masing-masing artikel tidak berbeda jauh dengan judulnya. Kalau boleh disimpulkan secara sederhana, dari enam artikel tersebut lima artikel berisi kritikan, keragu-raguan, kekecewaan, hujatan bahkan mungkin semcam hasutan untuk Jokowi atas kinerja yang telah dilakukan selama hampir enam bulan berjalan. Hanya aartikel kompasiner Susy Haryawan yang berisi tentang optimisme dan “kebaikan-kebaikan” Jokowi. Apakah ini artinya kecenderungan para kompasianer mulai berubah dari mendukung Jokowi menjadi “membully” sang presiden? Apakah kompasiana yang sebelumnya menjadi “pendukung” Jokowi, kini juga mulai meragukannya? Yang memasang artikel-artikel tersebut di kolom HL dan TA itu admin kompasiana loh.. Entahlah...
Apakah gambaran sederhana di atas juga mencerminkan keadaan yang sebenarnya di lapangan?Sulit dijawab memang. Namun demikian dari penilain-penilaian “minus” tersebut sepertinya memang mengarah kepada satu kesimpulan bahwa kinerja pemerintah dinilai belum memuaskan. Hal ini juga tecermin dari survei yang dilakukan oleh Indo Barometer.
Publik yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi 57,5 persen, sementara 37,5 persen menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi. Survei dilakukan pada 13-25 Maret 2015 di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.200 orang dan margin of error 3,0 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. Peserta survei ini dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili populasi orang dewasa Indonesia. (suaramerdeka)
Apa yang bisa disimpulkan dari hasil survey Indo Barometer itu? Pertama, kalau didasarkan pada nilai maksimal 100%, dengan raihan kepuasan hanya mencapai angka 57,5 % itu artinya posisi Jokowi tengah berada di angka yang kurang aman. Posisi kepuasan rakyat atas kinerjanya tidak mencapai angka aman minimal yakni 60%, sehingga pantas saja kalau setiap hari bully untuk Jokowi tiap hari berseliweran di dunia maya. Hal ini juga bisa menjadi “teguran” bagi Jokowi untuk bekerja lebih baik, jangan terlalu sering membuat blunder yang mengakibatkan publik kurang bersimpati kepadanya. Jika angka tersebut terus turun, bully bisa jadi tidak hanya di dunia maya, tapi di dunia nyata, sebut saja issu bahwa tanggal 20 Mei akan ada demontrasi besar-besaran untuk menggulingkan Jokowi.
Kedua, jika hasil survey tersebut dibandingkan dengan hasil perolehan Jokowi saat pilpres yakni 53,5%, itu artinya posisi Jokowi masih sangat aman. Publik masih cukup puas dengan kinerja Jokowi, bahkan prosentasenya cenderung meningkat. Ingat, Jokowi memenangi pilpres hanya dengan raihan 53,5% sementara hasil survey Indo Barometer menunjuk angka 57,5%, ada kenaikan 4%. Bully yang berseliweran hampir bisa dipastikan berasal dari orang-orang itu saja yang sudah memulai bully sejak jelang pilpres. Tak ada yang perlu dirisaukan oleh Jokowi, tak ada yang perlu dikerjakan oleh Jokowi kecuali menjaga tingkat kepuasan publik dengan bekerja, bekerja dan bekerja untuk mensejahterakan rakyat, toh rakyat masih mempercayai Jokowi, terbukti sampai hari ini tak ada riak yang berarti di lapangan. Apa betul demikian? Cuma artikel iseng, hehe.. (Banyumas; 07 April 2015#Helet/TA)
Salam Malam Aja!
Recomended :
Paus Fransiskus Dukung Kesepakatan Nuklir Iran
Haji Lulung Cs Tidak Korupsi Dana Ups
Mati Lampu, Batal Tampil Di Kompasiana TV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H