Tim Gabungan Densus 88 tengah melakukan penggerebekan di rumah Anton (krjogja.com)
Bersamaan dengan momen pergantian tahun, petugas Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) pada Senin (30/12/13) menangkap seorang terduga teroris bernama Anton alias Septi alias Aburahman di Dusun Tipar RT. 001/004 Desa Alasmalang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas Jawa Tengah saat yang bersangkutan tengah menuju warnet dekat rumahnya.
Dua hari sebelumnya, Sabtu 28 Desember 2013, beredar kabar dari Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu, yang menyebutkan bahwa sejumlah aparat Densus 88 tengah mengadakan pemantauan di Dusun Tipar terkait adanya kecurigaan bahwa di tempat tersebut ada terduga teroris yang tengah bersembunyi semenjak satu bulan yang lalu.
Kabar tersebut ternyata bukan isapan jempol belaka, terbukti Senin 30 Desember 2013, sekitar pukul 15.00 WIB, terduga teroris Anton alias Septi alias Aburahman yang tengah menuju ke salah satu warnet dekat rumahnya akhirnya diciduk anggota Densus 88. Kepastian penangkapan tersebut setelah pada malam harinya sejumlah aparat dari Polsek Kemranjen dan Polres Banyumas berpatroli di wilayah tersebut menginformasikan bahwa Anton ditangkap Densus 88.
Menyusul penangkapan tersebut, Rabu 01 Januaari 2014, rumah terduga teroris Anton alias Septi alias Aburahman di Dusun Tipar digerebek petugas gabungan Densus 88 Mabes Polri, Brimob Purwokerto, Polres Banyumas. Dalam penggrebekan yang dipimpin langsung Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono, aparat berhasil mengamankan satu senjata api rakitan beserta beberapa butir peluru, uang tunai Rp 90 juta, satu laptop dan tiga handphone dari rumah terduga teroris Anton.
Kabarnya Anton sendiri merupakan jaringan teroris kelompok Badri, dan darinya aparat kemudian menangkap terduga teroris lainnya di Ciputat, Tangerang Selatan. Anton diduga terlibat bom Beji, Depok, perampokan Bank BRI Tangerang, dan penembakan anggota Polri. Ia juga diduga sebagai perencana aksi penembakan polisi di Pondok Aren, Jakarta Selatan dan satu jaringan dengan Nurul Haq, karena dia ikut meletakkan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, beberapa bulan lalu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun penulis dari lokasi kejadian, aparat juga mengamankan mertua Anton, Bella Mao Bollang beserta istri, Sifa Al Islam anak perempuan Bella yang merupakan istri siri Anton, dan Yayah adik iparnya untuk dimintai keterangan oleh aparat.
Salah seorang anggota keluarga Anton yang ikut diamankan petugas (liputan6.com)
Kepala DesaAlasmalang, Jalil yang ikut menyaksikan pengrebekan tersebut, menjelaskan terduga teroris Anton bukan warga desanya, dia hanya menikah siri dengan Sifa beberapa bulan lalu. Sehingga warga sekitar tidak begitu mengetahui akativitas Anton. Hal itu juga dibenarkan oleh sejumlah warga Tipar yang berhasil dikonfimasi oleh penulis, Ternyata Anton tidak terlalu dikenal warga.
Salah seorang tokoh masyarakat Dusun Tipar yang enggan disebut namanya menyatakan, dirinya tidak mengetahui kapan Anton menikah dengan Putri Bella Mao Bollang yang bernama Sifa Al Islam, karena pernikahan tersebut dilakukan secara siri dan kemungkinan tidak dilaksanakan di Dusun Tipar. “Saya jarang melihatnya, dan saya juga tidak tahu sejak kapan dia tinggal disini,” katanya kepada penulis Rabu (01/01/14)
Warg lain, sebut saja namanya Maung, menjelaskan bahwa rumah yang saat ini ditempati Bella Mao Bollang beserta keluarganya adalah rumah milik adik iparnya, Fauzan Fikri yang menghilang sejak penangkapan seorang terduga teroris bernama Yusron Mahmudi alias Abu Dujana di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2007. Fauzan Fikri sendiri dikenal sebagai teman dekan Yusron Mahmudi alias Abu Dujana. (Agam; 01 Januari 2014)
Sumber lain; liputan6.com, krjogja.com
Tulisan lainnya; Kompasiana Masih Error Ga Eaa?
Salam Kompasiana!
