Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Spanyol Wajib Kalahkan Chile Di Partai Neraka

18 Juni 2014   19:35 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:14 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1403068330138812563

Spanyol Versus Chile (bola7up.com)

Spanyol akan menjalani pertandingan hidup-mati menghadapi Chile di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Kamis (19/6) dini hari WIB. Tim Matador wajib menang untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar. Langkah La Furia Roja di fase penyisihan grup menjadi suram setelah dihantam Belanda 5-1 di Arena Fonte Nova, 14 Juni lalu. Kekalahan itu membuat sang juara menduduki kursi paling bawah Grup B. Laga kedua di grup ini juga akan mempertemukan Belanda dengan Australia. Tak hanya Chile, Australia juga harus bisa dikalahkan oleh Spanyol.

Masih ingat, pertarungan Belanda versus Spanyol hingga jelang separuh waktu babak pertama usai beberapa waktu yang lalu? Segalanya berjalan baik-baik saja untuk Tim Matador, sang juara bertahan. Sontekan penalti Xabi Alonso di menit 26 yang kemudian menjadikan Arena Fon­te Nova, Salvador pada Sabtu (14/6) dini hari WIB kian riuh, karena Tim Matador berhasil unggul 1-0 atas lawannya.

Pelatih Belanda Louis van Gaal waktu itu telah membayangkan kekalahan seperti yang terjadi di partai puncak empat tahun lalu di Afsel. Ia memeras otak untuk mencari strategi macam apa yang sekiranya bisa digunakan pada babak kedua bila keunggulan Spanyol tidak berubah.

Beberapa menit jelang waktu normal babak pertama berakhir, Daley Blind melepaskan umpan jauh langsung ke jantung pertahanan Spanyol dari sisi kiri pertahanan. Sergio Ramos yang menjaga Robin van Persie sempat menahan lari berusaha memperdayanya masuk jebakan off side. Tak menduga serangan mengalir cepat, penjaga gawangIker Casillas berdiri jauh dari garis gawang, Van persie melompat menyundul bola dan berhasil melewati Casillas, kedudukan berubah 1-1.

Bukannya menggandakan goal, Spanyol justru kebobolan dan menjadikan sebagian besar pemain yang berkostum putih menundukkan muka saat keluar dari lapangan mengakhiri babak pertama. Sebaliknya Tim Oranye keluar lapangan dengan gembira, beraharap pada babak kedua bisa melibas sang juara bertahan.

Sesuai harapan Belanda, babak kedua, menjadi saat-saat yang mengenaskan bagi Spanyol, dan menjadi saat-saat yang membahagiakan bagi Belanda. Pada menit ke-53, Robben memperlihatkan kontrol kaki kiri yang luar biasa, berhasil memperdaya Ramos dan Pique sebelum menendang bola ke gawang Ca­sillas, skor berubah menjadi 2-1 untuk Belanda. Pada menit ke-65, tendangan bebas Wesley Sneijder berhasil disundul De Vrij dan bola masuk ke gawang Spanyol, skor berubah menjadi 3-1 untuk Belanda.

Spanyol semakin keteteran saat Van Persie mencetak goal keduanya pada menit 73, ia berhasil mencuri bola akibat kecerobohan Casillas yang tidak sempurna mengontrol bola, skor berubah 4-1 dan goal tambahan Robben mengakhiri pertandingan dengan skor 5-1. Tragedi kekalahan yang membuat posisi juara bertahan menjadi sulit.

Ini adalah kekalahan yang sangat menyakitkan dan tidak terlupakan oleh Andres Iniesta cs sehingga mereka bertekad untuk ssegera bangkit untuk memenangi dua kali pertandingan yang masih tersisa. ”Kami harus me­me­nangkan dua per­tan­dingan yang tersisa. Ada detail ke­cil un­tuk menjaga keseimbangan per­ma­inan, tapi itu sesuatu yang sulit bagi kami di laga ma­lam ini,” kata Iniesta.

Sebenarnya kekalahan di partai pembuka bukan pertama kali dialami Spanyol, sebab empat tahun yang lalu, Tim Matador juga dipermalukan Swiss di partai perdana, namun akhirnya berhasil menjadi juara. Namun, kekalahan kali ini diprediksi akan membuat peluang Spanyol jauh lebih berat. Spanyol sebenarnya bukan juara bertahan pertama yang kalah di partai pembukaan. Kejadian serupa juga pernah menimpa Juara Dunia 1998, Prancis yang secara mengejutkan dikalahkan Senegal 0-1 di Piala Dunia 2002. Juara bertahan Argentina juga sempat dikalahkan Kamerun 1-0 pada tahun Tahun 199, dan masih ada beberapa yang lainnya.

Kembali ke rencana laga Spanyol vs Chile, untuk mengatasi lawannya, gelandang Spanyol Cesc Fabregas menuntut timnya mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi mengamankan kemenangan atas Chile. Pelatih Spanyol Vicente del Bosque sedang mempertimbangkan membuat perubahan pada daftar pemain yang akan diturunkan melawan Chile, setelah dicabikcabik Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun