Penumpukan kendaraan di salah satu ruas Jalur Selatan, Minggu 20/7 (dokpri)
Pengalihan jalur pantura ke jalur tengah dan selatan Jawa Tengah, akibat amblasnya Jembatan Comal Kabupaten Pemalang beberapa hari yang lalu membuat arus lalu lintas kendaraan jurusan Tegal-Purwokerto-Kebumen-Purworejo-Magelang-Semarang terus dipadati kendaraan berat, bus, dan mobil pribadi hingga menjadikan lalu-lintas di Jalur Selatan itu nyaris lumpuh.
Kepadatan Arus lalu lintas dari arah Tegal dimulai dari Bumiayu Kabupaten Brebes hingga Ajibarang Kabupaten Banyumas sepanjang 15 kilometer. Penumpukan kendaraan juga terlihat di simpang tiga Sampang Kabupaten Cilacap hingga ke simpang empat Buntu Kabupaten Banyumas sepanjang 12 kilometer. Kendaraan terlihat padat merayap, bahkan pada jam-jam tertentu arus lalu lintas tersendat dan menjadikan lalu-lintas nyaris lumpuh.
Dari simpang empat Buntu Banyumas, kendaraan terus merayap hingga palang pintu Sumpiuh Banyumas sepanjang 10 kilometer. Dari Palang pintu kepadatan terus menyambung hingga underpass Surupan Tambak Banyumas sepanjang 8 kilometer. Dari Tambak arus lalu-lintas mulai lancar hingga memasuki Gombong Kabupaten Kebumen.
Dari Gombong tumpukan kendaraan kembali terlihat hingga Pasar Karanganyar Kebumen sepanjang 13 kilometer. Lepas dari Karanganyar, kepadatan aru bisa mulai terurai di Kebumen, sebagian kendaraan bisa memanfaatkan jalur lingkar selatan sepanjang 10 kilometer. Lepas dari jalur lingkar, kepadatan lalu-lintas kembali terjadi hingga Pasar Kutowinangun.
Lepas dari Kutowinangun, sampai Purworejo giliran masuk daerah Kabupaten Magelang arah Semarang, kemacetan parah kembali terjadi di daerah Secang, Muntilan, dan Salaman jalur lalu lintas Purworejo-Magelang menuju Semarang. Selain karena lebar jalan yang sempit di ketiga ruas tersebut juga terdapat sejumlah pasar. Yakni Pasar Secang, Pasar Muntilan, dan Pasar Salaman. Lepas dari Secang, kendaraan bisa diurai karena sebagian masuk Jalan Tol menuju Semarang. (sumber)
Kepadatan lalu lintas terlihat sejak Jumat (18/7) siang. Kepadatan arus kendaraan itu semakin terlihat hingga malam hari. Hingga tulisan ini diupload, kemacetan masih terjadi dari jalur selatan, kemacetan di Sampang bahkan mencapai Wangon yang berjarak sekitar 30 kilometer. Kendaraan-kendaraan besar “asing” khas pantura dengan plat nomor Semarang, Kudus, Surabaya, Kediri, dan wilayah timur lainnya banyak terlihat disini.
Sebagian pengendara lokal banyak yang memilih mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan, namun setelah keluar dari jalur alternatif mereka kembali terjebak kepadatan lalu lintas di jalur utama lintas selatan. Keadaan lalu-lintas hari ini (H-8) nyaris seperti suasana H-2 Idul Fitri, ga kebayang bagaimana suasana lalu-lintas di daerah kami H-2 nanti?? (Banyumas; 21 Juli 2014)
Salam Kompasiana!
Tentang Lalu Lintas;
1.Pria Asing Korban Tabrak Lari Di Jalur Maut Ini
2.Jalur Paling Maut Di Banyumas
3.Saat Gerimis, Jalur Ini Sangat Mematikan