Arus mudik lebaran 2014 melalui jalur selatan sejak H-5 hingga hari “H” terbilang cukup lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya . Demikian sebaliknya arus balik hingga H+6 hari ini juga cukup lancar, hanya ada beberapa titik kemacetan ringan yang terjadi sepanjang Jogjakarta-Banyumas. Selepas Banyumas menuju arah Pantura memang terjadi kemacetan yang cukup parah, bahkan arus lalu lintas terpaksa berhenti total tanpa aktivitas di beberapa titik rawan seperti Bumiayu, Tegal, Cirebon dan Indramayu.
Arus balik di jalur selatan pada Sabtu (02/07) tampak lancar (dokpri)
Pada arus mudik, kemacetan terparah justru terjadi pada H-6, tepatnya hari Selasa (22/07) yang belum masuk dalam hari “mudik” lebaran. Sejak pukul 01.00 WIB (dini hari) hingga pukul 06.00 WIB, jalur selatan menuju arah timur (Jogja/Semarang) mengalami kelumpuhan total. Ratusan bahkan ribuan kendaraan berhenti total tanpa aktivitas selama kurang lebih 5 jam mulai dari Bumiayu (Brebes), menyambung ke Ajibarang (Banyumas) hingga simpang tiga Sampang (Cilacap). Kemacetan berlanjut dari Sampang hingga simpang empat Buntu (Banyumas), dari Buntu kemacetan total terus berlanjut hingga Gombong (Kebumen)yang memakan jarak sekitar 100 km.
Kemacetan tersebut diakibatkan oleh menumpuknya kendaraan berat dari jalur Pantura yang dialihkan ke jalur selatan karena ambrolnya jembatan Comal di Kabupaten Pemalang. Lalu-lintas di jalur selatan kembali normal seperti sedia kala pada H-5, Rabu (23/07) sore, setelah jembatan darurat Comal dibuka dan kendaraan berat dilarang beroperasi selama arus mudik lebaran.
H-1 Lancar, H+1 Macet Total
Sejak H-5 sampai H-1 hingga hari “H” meskipun lalu-lintas di jalur selatan cukup padat namun tidak terjadi kemacetan yang cukup berarti. Kemacetan hanya terjadi pada titik-titik rawan macet dengan jarak antrean hanya sekitar 1-2 km, dan itupun tidak terjadi terlalu lama, karena sejumlah personil satlantas dan tim pengurai kemacetan yang diturunkan oleh sejumlah Mapolres di wilayah jalur selatan yang meliputi Polres Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, Semarang dan DIY bisa bekerja dengan efektif membantu kelancaran lalu-lintas, sehingga bagi para pemudik yang tiba di Jawa Tengah pada H-5 sampai dengan hari “H” nyaris tidak terjebak kemacetan yang berarti.
Pada hari “H” arus lalu-lintas di jalur selatang nyaris tanpa hambatan, jalanan sepi karena warga masyarakat tengah merayakan hari raya di tempat masing-masing. Sejumlah kendaraan pemudik memang masih banyak yang terlihat di jalur selatan, tapi frekwensinya mulai berkurang tidak seperti hari-hari sebelumnya.
Kemacetan di jalur selatan kembali terjadi justru pada H+1, Selasa (29/07). Berdasarkan pantauan di lapangan, kemacetan dan penumpukan kendaraan di jalur selatan menuju arah timur (Jogja/Semarang) mulai terjadi pada sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Penumpukan kendaraan yang mengular dimulai dari Wangon (Banyumas), Rawalo (Banyumas), Sampang (Cilacap), Buntu (Banyumas), hingga ke Gombong (Kebumen). Penumpukan kendaraan didominasi oleh mobil pribadi/keluarga dengan plat nomor “B” dan sekitarnya, dan sebagian tampaknya merupakan kendaraan para pemudik, hal ini terlihat dari adanya barang-barang bawaan yang masih tertata rapi di atas atap kendaraan.
Pemandangan yang sama juga terjadi pada H+2, Rabu (30/07). Deretan kendaraan hanya bisa bergerak perlahan-lahan dari arah Wangon (Banyumas) hingga ke Gombong (Kebumen). Di Gombong kendaraan mulai bisa terurai karena sebagian memilih jalur alternatif Lingkar Selatan-Selatan yang bisa tembus sampai ke Wates (Jogja). Selepas Gombong kemacetan terjadi di Karanganyar (Kebumen), selain ada pasar, juga karena ada perlintasan kereta api.
Selepas Karanganyar, lalu-lintas selatan kembali lancar. Kemacetan baru akan ditemui di Pasar Kutowonangun (Kebumen) hingga palang pintu kereta api di Prembun (Kebumen). Selepas Prembun, masuk Kutoarjo dan Purworejo, meskipun mengular namun lalu-lintas secara umum tergolong cukup lancar, terlebih sebagian kendaraan terurai ke arah kiri (Magelang), sebagian lain masuk ke wilayah DIY.
Penulis yang melakukan perjalanan dari Banyumas ke Jogja pada H+2 ini melihat secara langsung suasana lalu-lintas di sepanjang jalur selatan yang dilalui, dan memasuki wilayah DIY, nyaris tidak ada kemacetan yang berarti. Antrian kendaraan masksimal 1 km terkadang terjadi di sejumlah pertigaan atau perempatan karena terhenti oleh sejumlah lampu merah di beberapa titik. Selebihnya perjalanan ke Jogjakarta sampai ke tujuan dengan selamat tanpa banyak hambatan kemacetan selepas Kabupaten Kebumen hingga wilayah DIY.
Arus Balik Normal
Arus balik melalui jalur selatan mulai H+3, Kamis (31/07) hingga H+6, Minggu (03/08) berjalan normal. Lalu-lintas mulai dari Kabupaten Purworejo hingga Kabupaten Banyumas bagian selatan memang cukup padat, namun tidak ada kemacetan yang berarti, bahkan di beberapa ruas jalan yang biasanya macet, tidak ada kemacetan dan penumpukan kendaraan.
Kemacetan kecil hanya terjadi di beberapa titik tertentu seperti pertigaan, perempatan, pasar tradisional dan palang pintu kereta api. Namun antrian kendaraan tidak terlalu panjang dan hanya berselang beberapa saat saja. Kepadatan arus balik yang biasanya terjadi di simpang empat Buntu (Banyumas) mengular hingga puluhan kilometer ke belakang (timur) sampai Sumpiuh dan Tambak, dalam arus mudik kali ini tidak terlihat lagi.
Selain berkurangnya jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor, hal ini diperkirakan karena perjalanan arus balik dari Jawa Tengah ke arah Jakarta tidak serempak, sehingga frekswensi kendaraan tidak mengalami penumpukan dan kemacetan yang sangat parah dan mengganggu. Untuk yang masih dalam perjalanan balik, semoga selamat sampai tujuan, dan semoga saja arus mudik/balik lebaran tahun depan lebih lancar dari yang sudah berjalan, semoga. (Banyumas; 03 Agustus 2014)
Salam Kompasiana!
Sebelumnya :
1.Lalu-Lintas Jalur Selatan Nyaris Lumpuh
2.Selamat Datang Sang Arus Besar Jokowi-JK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H