Kantor Telegram
Post en Telegraf Cantoor (1940),
Museum Kota
Kota Makassar menjadi daerah otonom dengan nama Gemeente Van Makassar pada tanggal 12 Maret 1906 berdasarkan Stadblad No. 17 yang secara resmi digunakan pada tanggal 1 April 1906. Guna mengukuhkan status kota tersebut, di antaranya dibangun gedung Balai Kota atau Gemeentehuis pada tahun 1918, di Jalan Balaikota (sekarang berfungsi sebagai Museum Kota Makassar).
Makassar Kota Kolonial
Kesan kota Makassar sebagai kota citra kolonial seolah olah telah tenggelam oleh berubahan zaman yang terus berganti. Bangunan bangunan tua yang telah diwariskan oleh VOC yang mempunyai nilai historis cukup penting, sampai pada saat ini tidak begitu terawat dengan baik. Dengan adanya jalan jalan ini yang merupakan salah satu rangkain dari beberapa acara yang akan dilaksanakan kedepannya, hal paling utaman diharapkan dari sana adalah timbulnya minat minat masyarakat di Kota Makassar khusus pada anak anak muda untuk menjaga dan merawat bangunan bangunan yang bersejarah di Makassar.
Makassar merupakan kota dengan beragam etnis dan juga berbagai peninggalan sejarah dari etnis-etnis tersebut. Peninggalan-peninggalan sejarah ini memiliki arti penting dan juga dapat menjadi symbol dan contoh bagi kehidupan masyarakat saat sekarang ini. Selain dari zaman kerajaan, peninggalan sejarah yang masih kokoh berdiri dan dibisa dilihat saat ini juga berasal dari era colonial. Ini merupakan satu simbol sangat pentingnya keberagaman identitas budaya di Kota Makassar  dilihat dari aspek bangun-bangun bersejarah yang ada.
Lembaga Lingkar
Lembaga lingkar adalah komunitas yang menyelenggarakan berbagai acara kebudayaan dan nuansa kesejarahan. Â Pegiat sejarah, budaya dan seni di Kota Makassar yang mendorong kreativitas baik berdasarkan program yang dibuat sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. Lembaga lingkar bertujuan untuk mendorong kehidupan berkebudayaan dan berkarakter, dengan terjadinya sebuah dialog dan kebersamaan yang memperhatikan keragaman pengalaman historis masyarakat.
Lingkaran pada logo lembaga lingkar melambangkan keutuhan yang tak bersudut, seperti juga disaat kita duduk melingkar, maka semua setara dalam kebersamaan. Â Inilah semangat yang ingin dibangun oleh lembaga lingkar. Â Keterlibatan masyarakat, termasuk komunitas dan organisasi lain sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita lembaga lingkar.