Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rahmat Semesta Alam

22 Maret 2023   07:15 Diperbarui: 22 Maret 2023   23:30 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama kami Rahmat
bukan penjahat.

Bukan karena ini tanah Tuhan
kami
bisa seenak-enaknya.

Saudara mati meletup dalam anyir
lekas dikubur.
Tak usah berdalih,"Tanah milik negara"
lalu menunggu negeri berbakti.

Baca juga: Banci

Simpang pada asa, bukan beda nyata.
Masih sedarah dan sedogma
lekas dipusara!

Bila tanah tak sanggup menelan amisnya,
datang dengan sekuntum gardenia
niscaya sia-sia.
Maka, hendak ditabur biji-biji saja
seraya menanti merpati
makan dari makamnya
dan terbang kembali.

Bawa kesan-pesan mesra,
teruntuk burung gereja
bahwa
di sana ada Rahmat.
"Makan lah!"

Yogyakarta, 2023

*Selamat menjalankan ibadah puasa, bagi hamba-hamba rahmatan lil 'alamin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun