Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pembunuh Berdarah Kata

16 Maret 2023   23:35 Diperbarui: 19 Maret 2023   07:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pembunuh. 
Berdarah kata 
beraroma sastra.

Membunuh
dengan puisi yang diasah pandai besi.
dengan puisi, yang kuasuh sendiri.

Terbukti, aku berhasil jalankan misi pembunuhan tersadis;
Menikam dia, yang terkasih, lalu diam-diam menyeret jasad itu
seutuhnya
sebagai bahan baku bagi senjataku yang slalu haus akan dirinya.

Baca juga: Mata Jelalatan

Jangan sampai kepergok intel Satpertem,
Satuan Penyair Terkemuka.
Bisa-bisa diinterogasi, "Senjatamu sebetulnya puisi atau prosa?"
Tumpul dan merapal. Miskin misteri, keindahan, serta alam raya.

O, sialnya aku tertangkap.
Dipenjarakan langsung dalam bab khusus pada suatu buku.
Di halaman tersebut, selayaknya tahanan
diberi aku penataran:
Cara Menulis Puisi Ilalang, Rindu, Kopi, Hujan, dan Kawan-Kawan.

Yogyakarta, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tali Rafia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun