Terima kasih
menjadi sabda yang paling fasih
ku tutur kepada Maha Putih
dan wali asih, penampik letih
yang mengajarkanku
bagaimana beriman tanpa pamrih
belajar dan bekerja berkawan jerih
ia didik calon, larut termakbul fakih
Turut engkau kinasih
maafku, memisahmu di antara buih
di antara tandan-tandan pohon cengkih
dengan rintih dan sedih
Adapun kinasih,
jangan henti mengharap ku pulih
segera laksana seorang sugih
sampai terwujud, mimpi kita shahih
Lungguh bertema, berdua di sore hari,
bertawa, bernyanyi, bercakap hal-hal tak wajar dan canggih
di depan rumah kayu idaman, di sana, di situ, di galih
Yogyakarta, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H