Untuk poin ini dan seterusnya adalah skenario buruk yang dapat terjadi apabila sanksi-sanksi yang dijelaskan di atas benar-benar terwujud.Â
Jika ternyata City terbukti bersalah, bahkan sebelum sanksinya ditentukan, Pep Guardiola dirasa akan segera memutus kontraknya. Pasalnya, sang manajer juga pernah mewanti-wanti pihak klub soal pelanggaran serupa di 2020 lalu.
Guardiola menegaskan, kalau sampai manajemen klub ketahuan berbohong padanya bahwa klub tidak terlibat dalam pelanggaran, maka dia akan segera keluar. Untungnya, saat itu City berhasil lolos dari hukuman. Apabila terbukti, mungkin Guardiola sudah cabut sejak saat itu.Â
9. Pemain bintang pada cari klub baru
Kepergian pemain diperkirakan akan terjadi secara gila-gilaan apabila City disanksi degradasi dari Premier League. Adapun, sanksi pengurangan poin juga dirasa cukup menjadi alasan bagi beberapa pemain untuk segera angkat kaki dari klub.
Itu diduga karena hasrat para pemain yang ingin terus bermain di level tertinggi sepak bola. Dengan City digegradasi maka mereka tidak berkesampatan bermain di Premier League. Begitu juga, apabila pengurangan poin City sangat banyak, itu menyebabkan mereka kehilangan kesempatan bermain di kompetisi Eropa, sekalipun di UEFA Conference League.Â
Nama klub yang semakin buruk bisa juga menjadi sebab kepergian pemain. Menurut pendapat pribadi, pemain seperti De Bruyne, Phil Foden, Rodri, John Stones, Kyle Walker, dan Riyad Mahrez adalah beberapa yang memutuskan untuk tetap tinggal dan berjuang mengembalikan kejayaan City, andai klub benar disanksi dengan berat. Alasannya adalah karena mereka diantara yang terlihat loyal di skuad City saat ini.
Tahu dari mana? Dipikir aja sendiri. Â Â
10. Bye! City kembali menjadi klub medioker
Kemungkinan terburuknya adalah City bertransformasi kembali menjadi klub medioker, seperti di era 2006 ke belakang. Adapun skenario ini terjadi dengan syarat, City dihukum berat dengan relegasi ke divisi lebih bawah sehingga membuat sebagain besar pemain, manajer, staf kepelatihan, serta manajemen cabut.
Prediksi ini hampir mirip dengan kondisi City saat degradasi 1996. Seketika City ditinggalkan oleh banyak pemain bintangnya dan klub berjuang keras di liga kasta ke-2. Sebab barangkali masih dalam masa transisi mental, mereka belum mampu juga bersaing di Championship dan akhirnya relegasi lagi ke liga kasta ke-3.
Namun, jika Sheikh Mansour dan manajemennya yang sekarang masih mau memegang City, meski diganjar sanksi berat sekalipun, kata 'klub medioker' untuk the Citizens hanya menjadi angan para haters yang sangat sulit untuk terwujud. Bye!